Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

10 Kota di Indonesia dengan Konsumsi Gorengan Tertinggi, Batang Posisi Pertama



loading…

Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, sebanyak 10 kabupaten/kota di Indonesia dengan konsumsi gorengan tertinggi. Foto/Getty Images Simonlong

JAKARTA – Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, sebanyak 10 kabupaten/kota di Indonesia dengan konsumsi gorengan tertinggi. Di mana Kabupaten Batang menduduki peringkat pertama dengan angka konsumsi mencapai 5,69 persen.

Kemudian disusul oleh Indramayu sebesar 5,2 persen, dan Brebes yang berada di peringkat ke-10 dengan konsumsi gorengan sebesar 4,62 persen. Kecenderungan tingginya konsumsi gorengan di wilayah-wilayah tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor.

Salah satunya adalah ketersediaan gorengan yang sangat mudah ditemukan di berbagai tempat, mulai dari pasar tradisional, warung kaki lima, hingga restoran modern. Harganya yang relatif murah juga membuat gorengan menjadi pilihan makanan favorit bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang mencari camilan cepat dan mengenyangkan.

Selain itu, faktor budaya juga berperan besar. Di mana gorengan telah menjadi bagian dari tradisi kuliner masyarakat, baik sebagai teman makan utama maupun sebagai pendamping minuman seperti teh atau kopi. Berikut daftar 10 kabupaten/kota dengan konsumsi gorengan tertinggi berdasarkan BPS, Rabu (19/3/2025).

10 Kota di Indonesia dengan Konsumsi Gorengan Tertinggi

1. Batang (5,69 persen)
2. Indramayu (5,2 persen)
3. Kota Pekalongan (5,11 persen)
4. Pemalang (5,01 persen)
5. Pekalongan (4,95 persen)
6. Majalengka (4,94 persen)
7. Nagan Raya (4,92 persen)
8. Bener Meriah (4,84 persen)
9. Padang Lawas (4,84 persen)
10. Brebes (4,62 persen)

Tingginya konsumsi gorengan di 10 kabupaten/kota di Indonesia bukanlah fenomena yang berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian dari pola konsumsi yang lebih luas di masyarakat Indonesia.

Berdasarkan survei Kementerian Kesehatan pada 2023, diketahui bahwa sebanyak 51,7 persen penduduk Indonesia yang berusia tiga tahun ke atas mengonsumsi makanan berlemak, berkolesterol, atau gorengan dengan frekuensi 1-6 kali per minggu.

Lebih mengkhawatirkan lagi, sekitar 37,4 persen penduduk Indonesia tercatat mengonsumsi makanan jenis ini minimal satu kali setiap hari. Hal tersebut menunjukkan betapa kuatnya peran gorengan dalam pola makan harian masyarakat.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *