Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Utang Bengkak Lebih Rp596.880 Triliun, Amerika Akan Segera Bangkrut?



loading…

Lembaga pemeringkat Moodys telah membunyikan alarm atas kesehatan fiskal Amerika Serikat. FOTO/iStock

JAKARTA – Lembaga pemeringkat Moody’s telah membunyikan alarm atas kesehatan fiskal Amerika Serikat (AS) memperingatkan akan adanya penurunan yang terus berlanjut akibat melebarnya defisit anggaran dan meningkatnya kekhawatiran akan keterjangkauan utang.

Peringatan ini muncul ketika utang nasional melampaui USD36 triliun atau setara Rp596.880 triliun, dan defisit tahunan melebihi USD1,7 triliun sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang kemampuan pemerintah untuk mengelola kewajiban pembayaran utang.

“Kekuatan fiskal AS berada di jalur penurunan multiyears yang berkelanjutan, setelah semakin memburuk sejak Moody’s memberikan prospek negatif pada peringkat kredit AAA Amerika pada November 2023,” ungkap agensi tersebut dalam sebuah laporan dikutip oleh Financial Times.

Presiden AS Donald Trump telah menganjurkan langkah-langkah untuk menstabilkan keuangan negara, termasuk menerapkan tarif yang signifikan dan mengusulkan pemotongan pajak untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Namun, Moody’s telah memperingatkan bahwa memperpanjang pemotongan pajak yang substansial tanpa menerapkan pengurangan pengeluaran signifikan dapat memperburuk tantangan fiskal negara.

“Kami melihat berkurangnya prospek bahwa kekuatan-kekuatan ini akan terus mengimbangi pelebaran defisit fiskal dan menurunnya keterjangkauan utang,” demikian menurut Reuters dikutip dari Russian Today, Kamis (27/3/2025).

Partai Republik mendorong perpanjangan pemotongan pajak senilai USD4,5 triliun, yang pada gilirannya akan membutuhkan pengurangan pengeluaran yang signifikan, sesuatu yang mungkin bertentangan dengan komitmen Trump untuk melindungi program-program sosial, kata agensi tersebut.

Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), yang dipimpin oleh Elon Musk, yang ditugaskan untuk mengurangi pemborosan, mengklaim telah mencapai penghematan sebesar USD115 miliar secara nasional. Namun, menurut Moody’s, penghematan ini relatif kecil dibandingkan dengan pengeluaran wajib.

Lembaga ini memproyeksikan, tanpa intervensi kebijakan yang efektif, rasio utang terhadap PDB Amerika dapat meningkat dari 124% saat ini menjadi sekitar 130% pada 2035, dengan pembayaran bunga yang menghabiskan sekitar 30% pendapatan federal.

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *