Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Union Chain Jembatani Kripto dengan Keuangan Tradisional di Asia Tenggara



loading…

Union Chain dirancang untuk menjadi penghubung antara dunia kripto dan sektor keuangan tradisional. FOTO/dok.SINDOnews

JAKARTAUnion Fintech , perusahaan fintech yang berbasis di Singapura telah meluncurkan Union Chain, sebuah platform blockchain inovatif yang menggunakan teknologi ZKsync. Union Chain dirancang untuk menjadi penghubung antara dunia kripto dan sektor keuangan tradisional (TradFi), dengan mengintegrasikan bursa kripto terpusat (CEX) dan pelaku tokenisasi aset yang berlisensi.

Dengan menggabungkan infrastruktur Union Chain yang teregulasi dan kemampuan skalabilitas serta keamanan ZKsync, platform ini berpotensi mengubah lanskap web3 dan keuangan tradisional. Inovasi ini tidak hanya menawarkan kepatuhan yang lebih baik, tetapi juga memperluas jangkauan dan menghadirkan kecanggihan teknologi yang belum pernah ada sebelumnya.

Pemilihan bursa kripto yang teregulasi di Asia Tenggara untuk berkolaborasi dengan ZKsync semakin menegaskan bahwa Union Chain adalah ekosistem utama bagi entitas yang ingin melakukan tokenisasi aset dunia nyata.

Infrastruktur ZK Stack memungkinkan lembaga keuangan untuk menerbitkan dan mengelola Real World Assets (RWA) yang sesuai dengan regulasi, memberikan solusi yang aman dan transparan. Union Chain juga berfungsi untuk memperlancar arus likuiditas kripto ke dalam sektor TradFi melalui peningkatan distribusi, pengemasan, dan kemampuan fiat yang lebih baik. Ini memberikan manfaat besar bagi lembaga keuangan, dengan biaya transaksi yang lebih rendah, sumber likuiditas yang lebih luas, dan potensi hasil yang lebih tinggi melalui on/off-ramp yang terpercaya.

“Kami sangat senang bekerja sama dengan teknologi ZKsync yang terdepan dan bursa kripto teregulasi di Asia untuk menghadirkan likuiditas dan inovasi kripto ke seluruh dunia, sekaligus menetapkan standar baru dalam kepatuhan dan keamanan pengguna,” ujar Chairman Union Chain sekaligus CEO Coins.ph Wei Zhou dalam siaran pers, Senin (17/2/2025).

Sementara, Alex Gluchowski, Co-Inventor ZKsync, menambahkan, “Integrasi ZKsync dengan Union Chain merupakan tonggak penting dalam evolusi teknologi blockchain. Kombinasi skalabilitas dan keamanan ZKsync dengan infrastruktur teregulasi Union Chain membawa kita selangkah lebih dekat untuk menjembatani keuangan kripto dan tradisional, serta membentuk masa depan keuangan global.”

CEO InvestaX dan IX Swap Julian juga menyoroti pentingnya Union Chain dengan menyatakan, “Union Chain menghadirkan solusi Layer 2 RWA di Ethereum yang sesuai dengan standar institusional. Ekosistem ini menghubungkan jutaan pengguna kripto dengan infrastruktur keuangan yang teregulasi, sekaligus memperlancar arus likuiditas kripto ke pasar TradFi.”

Sementara, William Sutanto, salah satu Direktur Indodax, menambahkan, Union Chain adalah terobosan besar bagi ekonomi digital Indonesia dan Asia Tenggara. Kami melihat potensi besar untuk memanfaatkan blockchain, DeFi, dan tokenisasi dalam mengatasi tantangan keuangan di pasar berkembang. “Dengan solusi pendanaan berbasis RWA yang aman dan transparan, kami mendukung pertumbuhan bisnis UKM,” kata dia.

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *