Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

UI Dukung Program Sekolah Adiwiyata dengan Edukasi 3R



loading…

Kegiatan edukasi Zero Waste yang dilaksanakan Tim Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI di SDN 1 Bojong Rawalumbu, Kota Bekasi. FOTO/Ist

JAKARTA – Penerapan konsep zero waste melalui prinsip 3R , reduce, reuse, dan recycle, sejak dini sangat penting untuk membentuk kesadaran lingkungan pada generasi muda, terutama siswa sekolah dasar. Dengan mengajarkan mereka untuk mengurangi sampah, memanfaatkan kembali barang, dan mendaur ulang, dapat mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan.

“Penerapan 3R di usia muda tidak hanya mengajarkan tanggung jawab, tetapi juga membentuk kebiasaan berkelanjutan yang akan terus mereka bawa sepanjang hidup. Hal ini sangat penting dalam menciptakan dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk masa depan,” ujar Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Dwini Handayani, dalam keterangan tertulis, Jumat (29/11/2024).

Terkait dengan itu, Universitas Indonesia menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat untuk mendukung salah satu program pemerintah, yaitu Sekolah Adiwiyata. Mengambil Tema “The Magic of Recycling” Tim Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia mengadakan kegiatan edukasi zero waste di SDN 1 Bojong Rawalumbu, Kota Bekasi, Jumat (22/11) pekan lalu.

Dwini mengatakan, di tengah kondisi lingkungan yang semakin memprihatinkan ini, mengajarkan pentingnya pelestarian lingkungan kepada anak-anak sekolah di Indonesia menjadi suatu keharusan. Anak-anak, tegas dia, adalah generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa, dan yang akan menghadapi dampak dari keadaan lingkungan yang semakin memburuk di masa depan. “Oleh karena itu, memberikan pemahaman dan kesadaran tentang lingkungan sejak dini sangatlah penting,”cetusnya.

Memancing antusiasme siswa, acara dikemas dengan aktivitas praktis yang menginspirasi, serta mengedepankan kreatifitas. Dalam kegiatan ini, tiap siswa diajarkan untuk mengolah sampah kemasan makanan ringan menjadi barang fungsional, misalnya tempat pensil. Melalui pendekatan praktik langsung tersebut, siswa dapat mengembangkan kreativitas sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengelola sampah. Keisha, mahasiswa FEB UI yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini, menyampaikan bahwa metode belajar melalui bermain dalam kegiatan pengadian masyarakat ini akan efektif karena tidak membosankan.

Prita dan Beta, anggota Pengmas yang juga Dosen FEB UI, menyatakan bahwa kesadaran untuk memilah dan mendaur ulang sampah harus dimulai sejak dini agar menjadi kebiasaan berkelanjutan yang memberikan dampak positif pada lingkungan. Kepala SDN 1 Bojong RawalumbuAbdul Munir mengapresiasi kegiatan yang digelar Pengmas UI ini. Dia pun sepakat bahwa pendidikan tentang pelestarian lingkungan harus dimulai sejak usia dini. Dia mengatakan, sekolah adalah tempat yang ideal untuk menyampaikan pesan-pesan penting tentang lingkungan dan keberlanjutan.

“Para guru harus memainkan peran aktif dalam mengajarkan anak-anak tentang nilai-nilai penting dari pelestarian lingkungan, seperti menjaga kebersihan lingkungan, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan mendaur ulang sampah,” katanya. Dia berharap, dengan dimulainya kesadaran sekolah akan lingkungan hidup, SDN 1 Bojong Rawalumbu dapat menjadi salah satu sekolah yang dapat menerapkan program Adiwiyata.

Kegiatan Pengmas UI didanai oleh Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia dan didukung oleh Pertamina Hulu Rokan, Labtek Apung, dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRM). Pelaksanaanya merupakan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa UI dan Labtek Apung.

(fjo)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *