Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Trump Kembali Jadi Presiden AS, Mantan Bos Bank Sentral Beri Peringatan ke UE



loading…

Mantan kepala Bank Sentral Eropa mengatakan, perombakan saat ini menjadi lebih penting karena Donald Trump telah terpilih sebagai presiden AS. Foto/Dok

BRUSSELS – Mantan Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi memperingatkan, bahwa Uni Eropa (UE) saat ini membutuhkan perombakan ekonomi besar-besaran untuk memulihkan daya saing blok tersebut. Sebelumnya Draghi yang juga sempat menjabat sebagai perdana menteri Italia, mempresentasikan laporan suram tentang keadaan ekonomi UE pada bulan September.

Berbicara kepada Politico, Draghi berpendapat bahwa “beberapa saran (dalam laporannya) … mendesak karena ekonomi Eropa stagnan, mereka bahkan lebih mendesak hari ini,” ketika Donald Trump terpilih kembali sebagai presiden AS (Amerika Serikat).

Menurut mantan kepala bank sentral, yang pertama-tama Brussels harus lakukan terutama fokus untuk mencegah “fragmentasi pasar tunggal dan fragmentasi pasar modal” lebih lanjut. Draghi mengatakan, bahwa keadaan saat ini mencegah bisnis Eropa untuk meningkatkan daya saing secara internasional.

Dalam analisis yang diterbitkan pada awal September, Draghi meminta Uni Eropa untuk berinvestasi besar-besaran dalam ekonominya – lebih dari dua kali lipat daripada yang dilakukan setelah Perang Dunia II.

“Untuk mendigitalkan dan mendekarbonisasi ekonomi dan meningkatkan kapasitas pertahanan kita, pangsa investasi di Eropa harus meningkat sekitar 5 persent dari PDB,” tulisnya, meski Ia mengakui bahwa tugas itu “belum pernah terjadi sebelumnya.”

Ekonom asal Italia itu berpendapat bahwa dengan kondisi geopolitik yang cepat “berubah-ubah” dan prospek perlindungan AS yang berkurang di masa depan, maka Uni Eropa perlu dengan cepat menyalurkan sejumlah besar uang untuk proteksi.

Prospek ekonomi untuk blok tersebut yang semaki parah adalah kenyataan ketika ia “tiba-tiba kehilangan pemasok energi terpentingnya, Rusia” setelah eskalasi konflik Ukraina pada Februari 2022.

“Kami telah mencapai titik di mana, tanpa tindakan, kami harus berkompromi dengan kesejahteraan kami, lingkungan, atau kebebasan kami,” tulis Draghi dalam laporannya.

Mantan presiden ECB itu juga menyarankan, bahwa blok tersebut harus menerbitkan utang baru agar bisa bangkit menghadapi “tantangan eksistensial” yang saat ini dihadapinya.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *