Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Trump dan BRICS Memanas, China Siap Hadapi Perang Dagang dengan AS



loading…

China bersiap untuk menghadapi perang dagang dengan AS. FOTO/iStock Photo

JAKARTA – Di tengah kebuntuan dengan aliansi BRICS dan Barat, China bersiap untuk menghadapi perang dagang dengan AS. Sebagaimana diketahui, Presiden AS Donald Trump telah menegaskan kembali niatnya untuk mengenakan tarif pada aliansi ekonomi tersebut.

Dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, Trump meminta komitmen BRICS untuk tidak membuat mata uang tandingan melawan dolar AS. Namun, blok ini menegaskan bahwa mereka tidak akan menargetkan dolar AS.

BRICS hanya ingin meningkatkan partisipasi ekonomi internasional dari negara-negara di belahan dunia selatan. Untuk melakukan hal itu, kelompok ini telah berusaha untuk meningkatkan penggunaan mata uang asli mereka sendiri dalam perdagangan global.

Beberapa bulan terakhir ini, ketegangan geopolitik antara AS dan negara-negara di belahan dunia selatan semakin memanas. “China berharap yang terbaik dan bersiap untuk yang terburuk,” ujar penasihat Pemerintah China, Henry Wang, kepada CBS News, Minggu (2/2/2025).

Para pejabat Beijing “sangat prihatin” dengan retorika Trump. Tarif 10% untuk barang-barang China yang diimpor ke AS mulai berlaku pada 1 Februari 2025.

Trump menegaskan bahwa tarif tersebut menjadi kekuatan besar bagi AS. Namun, menurut analis keadaan sekarang jauh berbeda dibandingkan tahun 2016. “Pada kenyataannya adalah bahwa China saat ini lebih produktif daripada ekonomi mana pun yang pernah ada,” ujar analis riset Louis-Vincent Gave.

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *