
loading…
Kemudahan teknologi, tutorial daring, serta narasi kebebasan finansial di media sosial menjadikan trading sebagai pilihan investasi alternatif. Foto/Dok
“Anak muda Indonesia punya potensi besar di dunia finansial digital. Namun, potensi ini hanya bisa terwujud jika diiringi dengan literasi keuangan, kedisiplinan, dan pemahaman risiko,” kata Financial Analyst Finex, Brahmantya Himawan dalam siaran persnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, platform trading digital makin mudah diakses. Kemudahan teknologi, tutorial daring, serta narasi kebebasan finansial di media sosial menjadikan trading sebagai pilihan investasi alternatif. Dengan hanya bermodal ponsel dan koneksi internet, anak muda dapat memperdagangkan saham, valas, hingga aset kripto secara langsung.
Baca Juga: Masih Buta Soal Trading, Ini Tips Buat Trader Pemula
Namun di sisi lain, sebagian besar trader pemula belum paham sepenuhnya konsep manajemen risiko, diversifikasi aset, atau penggunaan fitur stop-loss. Mereka cenderung mengandalkan tutorial singkat, influencer media sosial, dan cerita sukses viral tanpa analisis kritis.
“Trading bukan cuma soal grafik dan angka, tetapi juga permainan psikologis yang menuntut ketahanan mental,” urainya.
Selain risiko finansial dan psikologis, Finex juga mencermati maraknya penipuan digital yang berkedok investasi. Fenomena ini menyeret banyak anak muda terjebak skema ponzi dari platform ilegal yang menawarkan imbal hasil tidak realistis.