Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Tetangga Indonesia Menolak Tawaran China untuk Gandengan Tangan Melawan Tarif AS



loading…

Negara tetangga Indonesia ini menolak ajakan China untuk bekerja sama melawan tarif impor terbaru Amerika Serikat (AS). Foto/Dok Ilustrasi

SYDNEY – Australia menolak ajakan China untuk bekerja sama melawan tarif impor terbaru Amerika Serikat (AS). Negara tetangga Indonesia itu mengatakan sebaliknya, bahwa mereka akan terus mendiversifikasi perdagangan dan menurunkan ketergantungan pada China, sebagai mitra dagang terbesarnya.

“Kami tidak akan berpegangan tangan dengan China sehubungan dengan kontes apa pun yang terjadi di dunia,” kata Wakil Perdana Menteri, Richard Marles kepada Sky News.

Hal itu mengacu pada proposal duta besar China agar negara-negara “bergandengan tangan” dalam perdagangan. “Kami tidak melakukan itu. Apa yang kami lakukan adalah mengejar kepentingan nasional Australia dan mendiversifikasi perdagangan kami di seluruh dunia,” sambungnya.

Dia mengatakan, Australia akan membangun ketahanan ekonominya dengan memperkuat hubungan perdagangan dengan Uni Eropa, Indonesia, India, Inggris dan Timur Tengah.

Dalam kolom opini di surat kabar The Age, duta besar China untuk Australia, Xiao Qian mendesak Canberra untuk berkolaborasi dengan Beijing untuk membela sistem perdagangan global multilateral.

“Dalam keadaan baru, China siap untuk bergandengan tangan dengan Australia dan masyarakat internasional untuk bersama-sama menanggapi perubahan dunia,” kata Xiao.

Seperti diketahui Presiden AS Donald Trump secara mengejutkan sebelumnya mengatakan, dia akan menurunkan bea masuk untuk sementara pada puluhan negara. Akan tetapi Trump terus menargetkan China, dengan menaikkan tarif menjadi 125% dari 104%, langkah itu membuat perang dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia semakin memanas.

Perang tarif antara dua raksasa ekonomi dunia itu berpotensi menimbulkan risiko bagi Australia, yang mengirimkan hampir sepertiga barangnya ke China. Sedangkan ekspor ke Amerika Serikat (AS) kurang dari 5% dari total ekspor barang Australia.

Bank sentral Australia telah memperingatkan ketidakpastian yang sedang berlangsung atas tarif dan pembatasan perdagangan lainnya antara AS dan ekonomi utama lainnya dapat memiliki efek mengerikan pada investasi bisnis dan keputusan pengeluaran rumah tangga di negara itu.

Trump telah memberlakukan tarif 10% secara sepihak pada Australia, serta menerapkan tarif timbal balik minimum untuk semua impor ke Amerika Serikat.

Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan, bahwa tugas sementara Australia, sekutu keamanan utama AS di Indo-Pasifik. Ia menekankan, pemerintahnya tidak akan membalas.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *