Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Syngenta Dukung Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan Nasional



loading…

Syngenta Indonesia meluncurkan TOPMOST di Learning Development Center Syngenta. FOTO/dok.SINDOnews

JAKARTA – Syngenta Indonesia berinovasi membantu petani mengendalikan gulma pada tanaman padi secara efektif. Hal ini dilakukan dengan meluncurkan TOPMOST di tiga Learning Development Center Syngenta, yaitu di Jember, Solo dan Karawang.

“Ini menandai langkah penting dalam upaya mendukung produktivitas petani, serta mendukung pemerintah memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar Senior Brand Manager Herbicides Seedcare Biostimulant Syngenta Indonesia, Lianasari Sutjokro dalam keterangan tertulis, Jumat (31/1/2025).

Menurut dia TOPMOST bukan sekedar produk baru, tetapi juga komitmen untuk meningkatkan produktivitas padi nasional. Selain itu, TOPMOST mengandung bahan aktif Cyhalofop-butyl yang lebih tinggi dibandingkan produk sejenis, sehingga lebih efektif dalam mengendalikan gulma.

Melalui inovasi ini diharapkan dapat membantu petani dalam menghadapi tantangan dalam penggunaan herbisida selektif, seperti kesulitan dalam menentukan waktu aplikasi yang tepat, kebutuhan aplikasi berulang yang memakan waktu dan biaya, serta kekhawatiran terhadap dampak negatif terhadap tanaman padi.

TOPMOST dirancang untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Produk ini memiliki kinerja tangguh yang mampu mengendalikan berbagai jenis gulma pada tanaman padi, bersih dan praktis karena hanya membutuhkan satu kali aplikasi tanpa perlu penyemprotan ulang (respraying), serta aman dan nyaman karena tidak menimbulkan keracunan (toxicity) pada tanaman utama.

“Saya sudah membuktikan keunggulan TOPMOST. Dengan pemakaian satu kali, gulma bisa bersih hingga menjelang panen. Selain itu, tanaman padi tetap sehat tanpa ada gejala toksisitas seperti daun merah atau keriting,” kata H. Masduki, petani padi dan palawija dari Subang.

“TOPMOST diharapkan menjadi pilihan utama bagi petani karena merupakan herbisida purna tumbuh dengan harga yang ekonomis,” ujar Suhendro, Marketing Head Syngenta Indonesia. “Banyak produk herbisida yang beredar di pasar adalah herbisida pra-tumbuh, yang diaplikasikan sebelum gulma tumbuh. Kali ini, kami memberikan pilihan herbisida awal purna tumbuh dan purna tumbuh agar petani memiliki lebih banyak opsi dalam mengendalikan gulma. Lebih lanjut, herbisida ini juga aman bagi tanaman padi,” jelasnya.

Mendukung Ketahanan Pangan Nasional

Peluncuran TOPMOST sejalan dengan prioritas pemerintah Indonesia untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Dengan potensi mencegah kehilangan hasil hingga 30-40%, TOPMOST diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan produksi padi nasional. Hal ini juga ditekankan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Karawang Nani Dwi Astuti.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *