Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Sucofindo Dorong Aksi Hijau lewat Carbon Talk di Hari Bumi 2025



loading…

Pelaksanaan Cerita Bersama Sucofindo (Carbon Talk) #1 yang bertepatan dengan peringatan Hari Bumi. FOTO/Ist

JAKARTA – PT Sucofindo menggelarCerita Bersama Sucofindo (Carbon Talk) #1 yang bertepatan dengan peringatan Hari Bumi, mengusung tema “Inovasi Pengelolaan Sampah untuk Menjaga Bumi”. Hal itu menegaskan komitmen perusahaan dalam upaya mewujudkan keberlanjutan lingkungan.

“Tema tersebut tidak hanya relevan, tetapi juga sangat mendesak untuk terus digaungkan. Permasalahan sampah dan perubahan iklim adalah tantangan nyata yang kita hadapi bersama,”ungkapDirektur Layanan Industri Sucofindo Budi Utomo dalam keterangan pers, Jumat (25/4/2025).

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Testing, Inspection dan Certification (TIC), tegas dia, Sucofindo menunjukkan aksi nyata dalam mendukung pelestarian lingkungan. Komitmen ini antara lain diwujudkan melalui berbagai upaya berkelanjutan, baik melalui layanan Green Generation maupun program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Layanan Green Generation, kata Budi, merupakan dukungan terhadap target Net Zero Emission dan sebagai bagian dari komitmen pelestarian lingkungan perusahaan. Layanan ini mencakup berbagai inisiatif strategis, antara lain peran Sucofindo sebagai Lembaga Validasi dan Verifikasi untuk skema Gas Rumah Kaca dan Nilai Ekonomi Karbon, layanan otomasi pemantauan dan pengelolaan lingkungan, pemetaan lahan dan tematik, serta audit lingkungan dan konsultasi peningkatan ESG.

“Melalui pendekatan inovatif yang melibatkan berbagai pihak, Sucofindo optimistis dapat membangun masa depan yang berwawasan lingkungan, berkeadilan, dan berkelanjutan,” tegas Budi.

Sucofindo juga turut menyediakan layanan yang mendukung upaya keberlanjutan pada sektor Energi Baru Terbarukan, antara lain yaitu Audit Energi, Evaluasi sustainable mining, sertifikasi green office, sertifikasi green building, konsultansi di bidang Energi Baru Terbarukan (EBT), Green Project Management, Sertifikasi Industri Hijau, dan Environmental Laboratory, serta Sertifikasi Green Gold Label (GGL).

Dalam acara Carbon Talk) #1, hadir sejumlah narasumber dari berbagai lembaga, yaitu Koordinator Pokja Sekretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup Sena Pradipta; Ketua Umum Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI) sekaligus CEO PT Xaviera Global Synergy – Cyber Waste Wilda Yanti; serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas Widodo Sugiri.

Dalam pemaparannya, Sena Pradipta menyoroti bahwa pengelolaan sampah di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan implementasi. Pendekatan pengelolaan sampah, kata dia,harus bersifat persuasif, preventif, dan represif, dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

Sementara itu, Wilda Yanti menekankan pentingnya pendekatan pentahelix dalam sistem pengelolaan sampah di Indonesia. “Keterlibatan pemerintah, dunia usaha, komunitas, akademisi, dan media sangat krusial. Kewirausahaan sosial di bidang ini menjadi solusi integratif yang menyatukan edukasi, manajemen, teknologi, dan sumber daya manusia,” ungkapnya.

(fjo)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *