Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Sri Mulyani Ungkap Ancaman Ketidakpastian pada Pasar Keuangan Global



loading…

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, bahwa pasar keuangan global masih diliputi ketidakpastian. Foto/Dok

JAKARTA – Menteri Keuangan atau Menkeu, Sri Mulyani Indrawati menyatakan, bahwa pasar keuangan global masih diliputi ketidakpastian . Hal ini termasuk kebijakan fiskal Amerika Serikat, konflik geopolitik, dan negosiasi perdagangan yang belum tuntas.

“Di sisi lain dengan kebijakan fiskal Amerika Serikat yang sangat ekspansi mengumumkan tariff policy atau yang disebut liberation day kemudian agak sedikit menurun koreksi pada saat adanya upaya untuk bernegosiasi dan duduk bersama dengan RRT dan sekarang melonjak lagi karena negosiasinya belum conclude dan pada saat yang sama muncul perang baru,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Juni 2025, Selasa (17/6/2025).

Dampak terhadap dolar dan rupiah cukup nyata. Meski indeks dolar (DXY) mengalami fluktuasi. “Makanya juga US terhadap rupiah kita rupiah kita cenderung menguat kemarin,” imbuhnya.

Baca Juga: Utang AS dalam Bahaya, Aksi ‘Jual Amerika’ Guncang Pasar Keuangan

Adapun nilai tukar USD/IDR pada 16 Juni 2025 berada di level Rp16.290, membaik dari titik terendah Rp16.141 seminggu sebelumnya. Namun ancaman konflik global dan ketidakpastian kebijakan fiskal ke depan masih mendorong risiko gejolak pasar.

Menurut Sri Mulyani, volatilitas dolar masih akan terus berlangsung, seiring dengan potensi lonjakan volatilitas di pasar saham. “Pasar saham juga mengalami peningkatan bahkan sempat melonjak tinggi kalau kita lihat di April 2025 itu melonjak spikenya tinggi banget hampir mirip pada saat terjadinya covid,” lanjutnya.

Spike tersebut tercatat saat indeks IHSG sempat turun drastis hingga melewati batas auto-rejection sebesar 9,2% pada April, mengindikasikan tingginya tekanan pasar akibat kekhawatiran tarif global.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *