Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Solusi untuk Pelaku Usaha F&B di Tengah Kenaikan Harga Bahan Baku



loading…

JAKARTAIndustri makanan dan minuman (F&B) saat ini menghadapi tantangan signifikan akibat kenaikan harga bahan baku, seperti gula, susu, teh, dan buah-buahan segar. Kenaikan harga ini berdampak pada biaya operasional dan juga daya saing pelaku usaha di pasar.

Laporan dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) bersama Continuum Data Indonesia pada 2022 menyebutkan, “Dari sudut pandang perekonomian, ditemukan dua faktor penyebab naiknya sejumlah harga bahan pokok. Pertama, pasca pulih dari pandemi, permintaan tidak berbanding lurus dengan persediaan, dan kedua, terjadinya disrupsi supply chain.” Kondisi ini memaksa pelaku usaha untuk memilih antara menaikkan harga jual atau mempertahankan harga agar tetap kompetitif, meskipun margin keuntungan semakin kecil.

Oleh karena itu, efisiensi operasional menjadi langkah strategis yang perlu dipahami pelaku usaha untuk menghadapi situasi ini. Salah satu solusinya adalah dengan memanfaatkan bahan baku atau produk yang dirancang untuk mempermudah proses produksi tanpa mengurangi kualitas.

Produk minuman seperti jali-jali (barley) dan herbal tea menjadi contoh konkret tantangan ini, karena proses pembuatannya memerlukan waktu lebih lama dan alat khusus, yang meningkatkan biaya operasional. Hal ini membuat pelaku usaha kesulitan berinovasi, padahal inovasi sangat penting agar tetap relevan di pasar.

Untuk menjawab tantangan ini, PT. Agung Multi Berkat, perusahaan importir di bidang F&B, hadir dengan solusi praktis. Perusahaan ini bekerja sama dengan brand Leaves dari Kuching, Malaysia, yang telah populer di kalangan F&B Kuching dan dipasarkan di lokasi ternama seperti Marina Bay Sands dan Changi Airport. Leaves menawarkan sirup konsentrat dengan berbagai varian rasa seperti Barley, Winter Melon, Honey Chrysanthemum, Jasmine Green Tea, 3 Layer Coffee atau Tea, hingga WheatGrass Syrup.

“Produk ini sangat mudah dibuat. Cukup campur dengan air dan es dalam rasio 1:6, dan minuman langsung siap. Sirup ini juga mampu menghasilkan hingga 30 gelas minuman per liter, memberikan efisiensi tinggi dalam menekan biaya produksi,” jelas Arnies Julyady Setiawan, Direksi PT. Agung Multi Berkat. Dengan cara ini, pelaku usaha dapat menyajikan minuman berkualitas tanpa memerlukan alat canggih atau waktu yang lama.

Produk Leaves juga diperkenalkan pada ajang SIAL Interfood 2024 di JI Expo Kemayoran. Respons positif dari para pelaku bisnis F&B menunjukkan bahwa produk ini dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi kendala operasional.

Melalui inovasi ini, tidak hanya menawarkan solusi praktis tetapi juga membuka peluang bagi pelaku usaha untuk tetap kompetitif di pasar yang semakin dinamis.

(edc)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *