Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Simak Tips Mengajukan Kredit Rumah bagi Pengguna Paylater



loading…

Asosiasi Pembiayaan Perusahaan Indonesia (APPI) memberikan tips mengajukan kredit rumah bagi pengguna paylater. FOTO/dok.SINDOnews

JAKARTA – Asosiasi Pembiayaan Perusahaan Indonesia (APPI) mendukung program 3 juta rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Program ini diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai dukungan kepada program pemerintah terkait penyediaan rumah bagi masyarakat.

Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno mengatakan, perusahaan paylater akan tetap berhati-hati dalam penyaluran kredit kepada calon debitur. Menurutnya, APPI akan tetap mengikuti proses pemberian kredit dengan penerapan manajemen risiko secara disiplin dalam menyediakan pembiayaan.

“Kami yakin peluang dan kebutuhan pembiayaan untuk kehidupan yang lebih baik akan terus bertumbuh, namun harus diimbangi dengan keputusan bijak dari pemberi kredit dan calon debitur,” ujar dia melalui keterangan tertulis, Kamis (20/2/2025).

Dia menjelaskan, terdapat sejumlah faktor yang harus diperhatikan masyarakat agar lebih mudah mendapatkan pinjaman bagi pengguna paylater. Beberapa di antaranya yaitu mengelola status di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), mempunyai kredibilitas, serta kemampuan membayar pinjaman.

Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh calon debitur agar lebih mudah mendapatkan kredit perumahan ini. Bagi yang belum familiar, SLIK merupakan sebuah catatan atas informasi terkait riwayat debitur bank maupun lembaga keuangan lainnya. Catatan ini berupa informasi mengenai lancar atau tidak pembayaran atas pinjaman kredit debitur. Walaupun SLIK bukan penentu tunggal.

“Sebagai calon penerima pinjaman, tetap penting untuk menjaga skor SLIK dengan memastikan pembayaran tepat waktu, sehingga tidak ada tunggakan maupun gagal bayar,” ujar dia.

Untuk memastikan masyarakat dapat memenuhi kewajiban kreditnya tepat waktu, masyarakat perlu mengambil keputusan finansial yang cerdas. Caranya menggunakan kredit dengan total maksimal cicilan per bulan sebesar 30 persen dari pendapatan bulanan.

Tak hanya itu, ketika kewajiban sudah selesai terpenuhi, debitur perlu mengecek status SLIK-nya dan mendapatkan surat pelunasan. Selain itu, Suwandi mengingatkan, dibutuhkan waktu agar status SLIK dapat ter-update sesuai dengan status terakhir dari debitur.

“Industri paylater akan terus berkomitmen untuk menyediakan pembiayaan bagi masyarakat Indonesia yang terjangkau dan terpercaya,” jelas dia.

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *