Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Serap Gabah Rp6500 Bukan Omong Kosong, Tani Merdeka: Terima Kasih Presiden Prabowo



loading…

Presiden Prabowo Subianto meningkatkan harga pembelian gabah kering panen (GKP) menjadi Rp6.500 per kilogram melalui Perum Bulog. (Foto: dok Bulog)

JAKARTA – Kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan harga pembelian gabah kering panen (GKP) menjadi Rp6.500 per kilogram melalui Perum Bulog telah membawa angin segar bagi petani di seluruh Indonesia.

Ketua Umum DPP Tani Merdeka Indonesia Don Muzakir menyampaikan bahwa harga serapan gabah sebesar Rp6.500 bukanlah sekadar omong kosong belaka atau “omon-omon”, melainkan bukti nyata pemerintah yang ingin mensejahterakan petani Indonesia.

“Ini adalah bukti perhatian nyata Presiden Prabowo melalui Bulog terhadap kesejahteraan petani Indonesia. Ini kebijakan nyata dan bukan sekedar ‘omon-omon’ semata. Dengan harga Rp6.500, para petani akhirnya bisa merasakan manfaat dari hasil kerja keras mereka dan mendorong perekonomian di desa,” ujar Don Muzakir dalam keterangannya, Selasa (11/3/2025).

Don Muzakir mengungkapkan, saat ini ada ribuan anggota Tani Merdeka yang tersebar lebih dari 200 titik kabupaten di seluruh wilayah Indonesia yang mengungkapkan rasa terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas kebijakan pemerintah yang telah menetapkan harga serapan gabah di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram. Kebijakan ini, menurut Don Muzakir, sangat membantu para petani untuk mendapatkan harga yang adil bagi hasil panen mereka.

Selain itu, Don Muzakir juga menambahkan bahwa kebijakan tersebut dapat mengurangi ketimpangan harga gabah yang sering kali merugikan petani kecil. Ia menegaskan bahwa dengan adanya kebijakan ini, para petani merasa dihargai dan diakui sebagai pihak yang berperan penting dalam ketahanan pangan negara.

“Terima kasih kepada Presiden Prabowo, karena kebijakan ini tidak hanya membantu petani dalam hal harga, tetapi juga memberi rasa aman dan percaya diri kepada mereka untuk terus bekerja tanpa rasa khawatir harga gabah yang tidak menguntungkan,” tutur Don Muzakir.

Adanya pendapatan yang lebih stabil dan dukungan input produksi yang lebih baik, Don Muzakir menjelaskan, kenaikan harga gabah ini tidak hanya memberikan kepastian pendapatan bagi petani, tetapi juga mendorong semangat mereka untuk meningkatkan produksi.

Lebih jauh, Don Muzakir juga mengungkapkan, petani di berbagai daerah di Indonesia yang tergabung dalam organisasi Tani Merdeka telah melaporkan bahwa kebijakan pembelian gabah sebesar Rp6500 per kilogram telah meningkatkan nilai tukar petani (NTP), sebuah indikator penting kesejahteraan mereka.

Apalagi menurutnya, saat ini keberadaan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono yang ditunjuk menjadi Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Bulog membuat kebijakan ini bisa berjalan tepat sasaran.

“Saya lihat sendiri petani di desa-desa mulai tersenyum. Harga Rp6.500 itu bukan sekadar angka, tapi kepastian bahwa kerja keras mereka dihargai. Apalagi sekarang ada Wamentan Sudaryono yang ditunjuk menjadi Ketua Dewas Bulog, maka kebijakan ini akan memberikan kepastian bagi para petani untuk mendapatkan kesejahteraannya,” ujar Don Muzakir.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *