loading…
Driver ojol saling menghargai tak semua turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi. FOTO/Ilustrasi/SINDOnews
Salah satunya adalah komunitas ojol di Depok, Jawa Barat, yang tergabung dalam Grab Depok Bersatu (GDB) yang memastikan akan tetap bekerja seperti biasa tidak mematikan aplikasi agar konsumen tidak dirugikan. “Kami komunitas ojek online Grab Depok Bersatu menyatakan sikap untuk tetap On Bid,” ujar Ketua GDB Firmansyah, yang akrab disapa Cang Ite.
Dia mengatakan bahwa mereka menghargai tuntutan sejumlah driver. Namun, pihaknya memastikan seluruh anggota di di bawah GDB yang terdiri dari 24 komunitas dengan total anggota lebih dari 1.500 orang tetap on bid mengambil pesanan dari pelanggan.
Baca Juga: Demo Ojol, Gojek Ancam Berikan Sanksi Kepada Driver Jika Hentikan Operasi
Menurut dia, setiap pilihan perlu dihargai karena masing-masing ojol memiliki kebutuhan berbeda-beda, misalnya kebutuhan ekonomi keluarga dan juga bagian dari pekerjaan yang harus dituntaskan. Di sisi lain, ia juga mengkritisi ketika ada tuntutan demo justru ada provokasi sweeping dan bom orderan fiktif ujungnya merugikan driver.
“Kami percaya kalau demokrasi itu saling menghargai perbedaan pendapat. Jadi hargai juga dong driver yang masih mencari nafkah untuk keluarga. Sampai hari ini, penghasilan kami masih cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dan keluarga. Komunitas kami tidak mendukung adanya demo disertai dengan tindakan sweeping dan bom fiktif, kami tetap OnBid untuk Keluarga Kami,” tegasnya.
Komunitas yang tergabung dalam Korwil Jakarta Utara juga menyatakan sikap untuk tetap mengambil orderan. Mansyur yang merupakan ketua komunitas menyebutkan bahwa ia dan anggotanya tetap melayani masyarakat.
“Kami tetap menghargai keputusan teman-teman seperjuangan untuk ikut demo ke Patung Kuda hari ini, namun khusus komunitas Korwil Jakarta Utara dan URC Jakarta Utara akan tetap onbid seperti biasa untuk penuhi kebutuhan keluarga masing-masing. Kami harap teman-teman yang turun ke jalan juga tetap bisa hargai keputusan ini dan tidak melakukan sweeping atau tindakan yang akan merugikan sesama ojol,” ungkapnya.
Banyak komunitas ojol lain juga memiliki sikap senada untuk tetap melayani konsumen masyarakat pengguna ojol. Misalnya, Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur memastikan bahwa tidak ada aksi unjuk rasa turun ke jalan. Hal ini ditegaskan oleh Daniel Lukas Rorong, Ketua Frontal yang menyampaikan bahwa, rekan-rekan ojol maupun taksi online di Jawa Timur tetap beroperasi memberikan layanan. “Iya, benar. Tak ada aksi unjuk rasa turun ke jalan pada hari ini,” ucapnya.
Sementara, dua komunitas di Jawa Barat yakni Generasi Online Independen Bandung (GOIB) dan Pengemudi Online Satu Komando Jawa Barat (POSKO Jabar). Semua anggota tetap beraktivitas seperti biasa. “Kami akan tetap On Bid seperti biasa juga kami ingin kondusif. Tentu kami mendoakan rekan rekan yang turun aksi,” ujar Ketua GOIB, Bambang Sugiarto.
Dihubungi terpisah, Ketua Umum Komunitas Pengemudi Online Satu Komando Jawa Barat (Posko Jabar) Pipin Sopyan memastikan anggotanya tetap mencari nafkah seperti biasa. Mengenai proses penyesuaian tarif, mereka sudah menyampaikan aspirasi kepada Dinas Perhubungan Kota Bandung. “Posko Jabar mengimbau anggota untuk beraktivitas seperti biasa,” ucap Pipin.
Hal senada juga sidampaikan Komunitas Ojol Serang Bersatu. Mereka memilih melayani masyarakat seperti biasa, dan tidak mematikan aplikasi. Karena itu, jika pun ada anggota yang melakukan aksi, itu merupakan tanggung jawab pribadi, dan tidak membawa aspirasi komunitas. Komunitas Ojol Serang Bersatu mengimbau anggota tetap beraktifitas seperti biasa dan fokus memenuhi kebutuhan keluarga masing-masing.
(nng)