loading…
Rusia menegaskan BRICS bukan merupakan aliansi anti-Amerika. Presiden Rusia Vladimir Putin dalam acara Forum Parlemen BRICS di Sankt Peterburg pada 11 Juli 2024. FOTO/Reuters
Presiden Trump dalam pernyataan terbaru menyebut, BRICS sebagai blok anti-Amerika dan mengancam akan mengenakan tambahan tarif impor sebesar 10 persen terhadap negara-negara anggotanya. Pernyataan itu memicu reaksi dari Moskow yang menilai tudingan tersebut tidak berdasar.
“BRICS bukan aliansi yang anti-Amerika. Tidak ada satu pun agenda BRICS yang memuat unsur atau niat anti-Amerika,” ujar Ryabkov kepada wartawan di Moskow, sebagaimana dikutip dari The Straits Times, Jumat (11/7).
Baca Juga: India Menjauh dari BRICS, Amankan Kesepakatan Dagang dengan AS
Ia juga mengkritik pendekatan retoris yang digunakan Presiden AS. “Bahasa ancaman dan manipulasi, termasuk yang diarahkan pada apa yang terjadi atau tidak terjadi dalam platform BRICS, bukanlah bahasa yang pantas disampaikan kepada para peserta asosiasi ini,” katanya.
BRICS merupakan kelompok ekonomi beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Sejak dibentuk pada 2009, kelompok ini mendorong kerja sama multilateral dan pembangunan ekonomi inklusif di antara negara-negara berkembang.
Dalam beberapa tahun terakhir, BRICS semakin memperluas pengaruhnya dan menjajaki perluasan keanggotaan dengan mengundang negara-negara seperti Iran, Mesir, dan Ethiopia. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari upaya membentuk tatanan dunia multipolar yang lebih seimbang.