Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Rusia Kantongi Rp470,1 Triliun usai Caplok Aset Properti Perusahaan Asing



loading…

Rusia memindahkan aset properti senilai USD28,7 miliar atau setara Rp470,1 triliun milik perusahaan asing untuk menjadi di bawah kendali negara. Foto/Dok

MOSKOWRusia memindahkan aset properti senilai USD28,7 miliar atau setara Rp470,1 triliun (dengan kurs Rp16.380 per USD) milik perusahaan asing untuk menjadi di bawah kendali negara. Hal ini disampaikan oleh Jaksa Agung, Igor Krasnov, meski tidak memberikan rincian pasti kapan waktunya.

Akan tetapi Moskow telah mulai menyita properti milik Barat setelah pecahnya perang Ukraina . Melalui jalur hukum, Rusia mempercepat laju penyitaan aset domestik tahun ini, dimana pengadilan memutuskan bahwa pedagang biji-bijian terkemuka, bandara Domodedovo Moskow, aset gudang strategis dan produsen seng dan timbal diserahkan kepada negara.

Krasnov di sela-sela pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin, mengatakan lima perusahaan strategis, empat di antaranya “di bawah kendali asing”, kini berada di bawah kepemilikan negara.

“Secara total, melalui pengadilan, kami telah memulihkan properti senilai lebih dari 2,4 triliun rubel untuk mendukung negara,” kata Krasnov.

Diungkapkan olehnya bahwa pemilik perusahaan telah menarik keuntungan dari Rusia, namun gagal berinvestasi dalam infrastruktur dan tidak membayar pajak secara penuh. Krasnov mengklaim hal itu, tanpa menyebutkan nama perusahaan tertentu.

Sementara itu seperti diketahui perusahaan asing telah bergulat dengan risiko penyitaan negara sejak Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022. Moskow di bawah naungan stabilitas strategis dan keamanan domestik, semakin gencar membawa aset domestik ke dalam bidikan.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *