Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Rupiah Masih Tak Berkutik Lawan Dolar AS, Awal Pekan Rp15.857 per USD



loading…

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup menguat 17 poin. Foto/Dok

JAKARTANilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup menguat 17 poin atau 0,11% ke level Rp15.857 setelah sebelumnya juga depresiasi. Tren penguatan kurs rupiah juga terlihat pada data JISDOR BI (Bank Indonesia).

Rupiah mengawali pekan ini menurut data JISDOR BI, berada di posisi Rp15.848/USD. Raihan ini sedikit lebih baik dari sesi akhir pekan kemarin yakni Rp15.888 per USD.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan rupiah salah satunya dari sentimen eksternal yaitu Gubernur Bank Jepang Kazuo Ueda menegaskan, kembali bahwa suku bunga akan terus naik secara bertahap jika ekonomi berkembang sesuai dengan prospek bank sentral.

“Namun, ia tidak menyebutkan apakah kenaikan akan dilakukan pada bulan Desember, dengan mengatakan BOJ perlu memperhatikan berbagai risiko, termasuk untuk ekonomi AS,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (18/11/2024).

Hal itu membuat pasar memperkirakan peluang kenaikan seperempat poin sebesar 54% pada pertemuan kebijakan berikutnya pada tanggal 19 Desember, sedikit berubah dari sebelum pidato tersebut. Ueda juga akan memberikan konferensi pers pada pukul 04.45 hingga 05.15 GMT.

Adapun hal itu adalah kesempatan pertamanya untuk berbicara langsung tentang kebijakan moneter sejak kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS pada tanggal 5 November, yang membuat investor bertanya-tanya apakah ia akan lebih spesifik tentang prospek kenaikan suku bunga.

Suku bunga turun pada akhir minggu lalu setelah Menteri Keuangan Jepang, Katsunobu Kato pada hari Jumat memperingatkan, pasar tentang kemungkinan intervensi jika yen jatuh terlalu jauh dan terlalu cepat.

Selain itu pasar sangat ingin mendengar siapa yang akan dipilih Trump sebagai Menteri Keuangan, dengan Howard Lutnick, CEO Cantor Fitzgerald, dan investor Scott Bessent sebagai kandidat utama untuk jabatan tersebut.

Analis umumnya berasumsi kebijakan tarif Trump, pengurangan imigrasi, dan pemotongan pajak yang didanai utang akan bersifat inflasioner, sehingga membatasi ruang lingkup pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *