Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Reaksi Negara-negara BRICS Atas Ancaman Tarif Terbaru Trump



loading…

Presiden AS Donald Trump kembali mengeluarkan ancaman tarif terhadap BRICS jika melanjutkan agenda dedolarisasinya. FOTO/Ilustrasi

JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengeluarkan ancaman tarif 100% terhadap negara-negara BRICS yang disebutnya besikap “bermusuhan” dengan agenda dedolarisasinya. Presiden Trump menegaskan Amerika tidak akan diam saja menonton BRICS menantang dominasi dolar.

“Gagasan bahwa negara-negara BRICS mencoba menjauh dari dolar sementara kita berdiri dan menonton sudah berakhir,” tulis Trump di platform Truth Social-nya seperti dilansir Russia Today, Jumat (31/1/2025).

“Mereka bisa pergi mencari negara ‘bodoh’ lainnya. Kita akan meminta komitmen dari negara-negara yang tampaknya bermusuhan ini bahwa mereka tidak akan menciptakan mata uang BRICS baru atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan dolar AS yang perkasa,” cetusnya.

Trump menegaskan, tidak ada peluang bahwa BRICS akan menggantikan dolar AS dalam perdagangan internasional atau di tempat lain. Dia menambahkan, negara mana pun yang mencoba hal itu harus mengucapkan selamat datang pada tarif 100% dan selamat tinggal pada ekonomi Amerika.

Di era presiden sebelumnya, anggota blok ekonomi BRICS telah mempercepat upaya untuk mengurangi ketergantungan pada mata uang pihak ketiga dalam perdagangan bilateral. Terutama setelah sanksi Barat menyebabkan pembekuan cadangan Rusia yang disimpan dalam dolar dan euro, menyusul eskalasi konflik Ukraina pada tahun 2022.

Sementara itu, reaksi negara-negara anggota BRICS bervariasi. Menyusul ancaman serupa pada bulan November, Kremlin menekankan bahwa tekanan Amerika hanya akan mempercepat tren global yang berkembang menuju penggunaan mata uang nasional dalam perdagangan, yang mengurangi peran dolar AS sebagai mata uang cadangan.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan selama pertemuan puncak BRICS di Kazan pada bulan Oktober bahwa meskipun masih terlalu dini untuk membahas mata uang BRICS bersama dan “menolak” dolar, Moskow harus menemukan sistem keuangan alternatif untuk melewati infrastruktur keuangan Barat.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia dan sherpa BRICS Sergey Ryabkov mengatakan, asosiasi tersebut siap menjelaskan kepada Trump bahwa langkah blok tersebut bukan soal meninggalkan dolar, namun tentang menarik kesimpulan dari kebijakan Washington yang salah.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *