Pupuk Indonesia Siap Jadi Motor Swasembada Pangan, Pangkas Biaya Produksi Pertanian dan Tekan NPK Impor



loading…

PT Pupuk Indonesia (Persero) siap menjadi motor untuk mencapai swasembada pangan yang dicanangkan Pemerintahan. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) siap menjadi motor untuk mencapai swasembada pangan yang dicanangkan Pemerintahan Prabowo – Gibran dalam 5 tahun pertama kabinetnya. Strategi utamanya memangkas biaya produksi pertanian lewat penyediaan pupuk dengan harga kompetitif dan tersedia di pasar.

Direktur Utama (Dirut) PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi menjelaskan saat ini penyediaan pupuk di Indonesia sebagian masih didatangkan dari impor. Terutama untuk produk pupuk NPK Nitrat yang sangat dibutuhkan khususnya untuk komoditas hortikultura, khususnya bawang merah dan cabai merah.

Sebagai solusi, Pupuk Indonesia berhasil membangun pabrik pupuk NPK Nitrat pertama di Indonesia yang berlokasi di Kawasan Industri Pupuk Kujang. Pabrik baru ini memiliki kapasitas produksi pupuk NPK Nitrat sebanyak 100 ribu ton, dengan nama produk Nitroku. Produk ini dirancang untuk memberikan penyerapan nutrisi yang lebih cepat dan efisien, sehingga mendukung pertumbuhan tanaman yang optimal dan peningkatan kualitas serta kuantitas hasil panen

“Pabrik ini adalah satu diantara tujuh pabrik yang akan kita bangun sebagai komitmen kita kepada Pemerintah, sebagai hasil dari perubahan aturan mengenai Subsidi,” ujar Rahmad dalam groundbreaking Pabrik NPK Nitrat di Kawasan Industri Pupuk Kujang, Selasa (23/12/2025).

Baca Juga: Pemerintah Bakal Bangun 7 Pabrik Pupuk Baru hingga 2029, Telan Anggaran Rp57 Triliun

Ia menjelaskan, kehadiran pabrik baru yang akan beroperasi mulai 2027 ini tidak sekedar menambah kapasitas produksi pupuk secara nasional, namun sekaligus mengikis peredaran pupuk impor. Sebab beberapa tahun kebelakang total impor pupuk NPK Nitrat tembus 450 ribu ton per tahun. Kehadiran satu pabrik baru ini setidaknya akan mengikis impor 100 ribu ton per tahun.

“Perlahan kita akan mengupayakan untuk bisa mendominasi rumah kita sendiri (pasar dalam negeri), sehingga sebagian besar dari NPK Nitrat yang beredar di Indonesia, harapannya akan keluar dari produksi Pupuk Indonesia Group,” lanjutnya.

Tidak sampai disitu, kehadiran pabrik baru juga dipastikan menekan harga pupuk NPK Nitrat di pasar. Rahmad menjelaskan, nilai investasi pembangunan pabrik tersebut mencapai sekitar Rp550-600 miliar dengan kapasitas produksi 100 ribu ton per tahun. Dengan harga pasar NPK Nitrat saat ini yang berkisar Rp13-15 juta per ton, potensi pendapatan pabrik tersebut bisa mencapai sekitar Rp1,5 triliun per tahun.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *