Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Profil dan Kekayaan Iwan Kurniawan Lukminto, Bos Sritex yang Dicintai Karyawannya



loading…

Suasana duka menyelimuti ribuan karyawan.Di hadapan ribuan karyawan, tangis Iwan Kurniawan Lukminto pun pecah. FOTO/Tangkapan Layar/SINDOnews TV

JAKARTA – PT Sri Rejeki Isman Tbk ( Sritex ), yang dikenal sebagai salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, resmi menghentikan seluruh operasionalnya mulai 1 Maret 2025. Keputusan ini berdampak pada lebih dari 10.965 pekerja yang terpaksa kehilangan pekerjaan.

Penghentian operasional tersebut menyusul keputusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak kasasi yang diajukan oleh pihak perusahaan pada Desember 2024. Dengan demikian, status kepailitan Sritex semakin menguat, yang membuat perusahaan tidak mampu lagi melanjutkan produksi.

Pengendalian penuh perusahaan kini berada di tangan kurator, sementara kondisi keuangan yang semakin memburuk membuat Sritex kesulitan dalam membeli bahan baku serta menjual produk-produknya, yang akhirnya berujung pada penutupan total operasional.

Iwan Kurniawan Lukminto, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Sri Rejeki Isman Tbk, merupakan figur utama dalam perusahaan ini. Lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 22 Januari 1983, Iwan kini berusia 42 tahun. Ia adalah anak keempat dari pendiri Sritex, HM Lukminto.

Iwan Kurniawan memiliki latar belakang pendidikan di bidang administrasi bisnis. Ia menyelesaikan pendidikan di tiga universitas ternama, yaitu Boston University pada 2001, Northeastern University pada 2004, dan Johnson & Wales University pada 2005.

Pengalaman Iwan di dunia tekstil telah berlangsung lebih dari dua dekade. Sebelum menjabat sebagai Dirut, Iwan memulai kariernya di Sritex sebagai Direktur Divisi Garment. Kepiawaian dan dedikasinya dalam mengelola perusahaan tidak hanya terbatas pada dunia tekstil, namun juga di berbagai organisasi.

Iwan tercatat aktif sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Surakarta pada periode 2018 hingga 2023, dan juga sebagai Ketua Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia sejak 2020. Ia dikenal memiliki perhatian besar terhadap isu-isu pemenuhan hak anak.

Di Sritex, Iwan menerapkan sejumlah kebijakan yang mengutamakan kesejahteraan anak, seperti tidak mempekerjakan anak di bawah umur, menyediakan ruang laktasi, dan menyediakan klinik bagi anak-anak karyawan. Ia merupakan sosok pemimpin yang sangat dicintai karyawannya.

Iwan Kurniawan Lukminto sempat masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada 2020, dengan kekayaan yang diperkirakan mencapai USD515 juta atau sekitar Rp8,1 triliun.

Pada tahun sebelumnya, Forbes mencatat kekayaan Iwan mencapai USD585 juta atau sekitar Rp9,2 triliun. Selain itu, berdasarkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Iwan memiliki 0,52% saham di Sritex, yang setara dengan Rp108 juta. Namun, ia tidak lagi tercatat dalam daftar orang terkaya Indonesia dan belum ada informasi terbaru terkait kekayaan pribadinya.

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *