Presuniv Dorong Lahirnya Bibit Startup dari Lingkungan Kampus



loading…

Presuniv Dorong Lahirnya Bibit Startup dari Kampus. FOTO/Ist

JAKARTA – Masih banyak mahasiswa yang hanya mengikuti kuliah sebatas untuk lulus ujian, tapi kurang memahami konteks dari mata kuliah yang dipelajari. Akibat kurangnya pemahaman terhadap konteks, banyak mahasiswa yang memiliki ide atau mampu menciptakan suatu produk dan solusi tertentu, tetapi tidak tahu bagaimana cara menerapkannya, atau menjualnya.

Jadi, pemahaman terhadap konteks sangat penting. Dengan memahami konteks, mahasiswa lebih mampu menerapkan pengetahuan yang dipelajarinya. Selain itu, lewat memahami konteks, mahasiswa pun mampu mengambil keputusan dengan lebih baik dan lebih relevan baik untuk dirinya maupun lingkungannya.

Mata kuliah Economic Survival (ES) yang diberikan kepada mahasiswa President University (Presuniv) sejak awal semester perkuliahan bertujuan untuk mendidik mereka agar lebih mampu memahami konteks. Demikian ditegaskan oleh Dr. Adhi Setyo Santoso, ST, MBA, Wakil Rektor Bidang Akademik, Riset dan Inovasi, Presuniv, ketika membuka The 3rd ES Expo: Business Project Exhibition. Kata Adhi, seiring perkembangan teknologi, perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang kemampuannya terus meningkat. “Setiap perusahaan pasti ingin merekrut calon pegawai dengan kemampuan terbaik,” ucapnya.

Baca Juga: 2 Jalur Masuk Mandiri UI 2024 yang Sudah Dibuka, Pendaftaran Ditutup 14 Juni

Katanya lagi, sekarang perusahaan tidak lagi mencari lulusan dengan Indeks Prestasi Kumulatif atau IPK yang tinggi. Masih melalui ES, tutur Adhi, Presuniv juga mendorong mahasiswa agar sedini mungkin terekspos dengan berbagai konteks dalam dunia kewirausahaan. “Penting bagi para mahasiswa untuk bisa mendapatkan penghasilan sedini mungkin. Ini akan membuat mereka siap menghadapi gejolak ketidakpastian ekonomi sebagaimana kita alami semasa pandemi Covid-19,” katanya.

Pada ekspo kali ini, kelayakan bisnis dari proyek-proyek itu dinilai langsung oleh para juri independen yang hadir dalam ajang tersebut. Bibit-bibit startup yang mendaftar sebagian di antaranya juga didirikan oleh ratusan mahasiswa asing yang kuliah di Presuniv. Seluruh bibit startup tersebut, lanjut Yunita, terbagi dalam lima kategori bidang bisnis, yakni food and beverage, services, merchandise, application, dan technology.

Yunita mengatakan peningkatan jumlah bibit startup yang mendaftar merupakan sesuatu yang patut dibanggakan. “Apalagi peserta yang ikut serta dalam kompetisi ini tidak hanya mahasiswa Presuniv, tetapi juga dari luar,” ungkapnya.

Pada tahun ini, selain ajang business exhibition, mata kuliah ES juga mengadakan lomba Story Telling. “Sekarang ini kemampuan mengemas dan menyampaikannya dalam bentuk cerita menjadi sangat penting bagi dunia bisnis. Maka, mahasiswa Presuniv perlu memiliki kemampuan tersebut,” ucap Yunita.

Ajang semacam ini sangat penting untuk mencetak pengusaha-pengusaha muda, terutama yang lahir dari lingkungan
Sementara, Ida Farida menyambut baik kegiatan The 3rd ES Expo: Business Project Exhibition yang diselenggarakan untuk kampus,” katanya. “UMKM sudah bisa ikut memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bekasi, termasu menciptakan banyak lapangan kerja,” katanya.

Saat ini di Kabupaten Bekasi ada 125.000-an pebisnis UMKM yang terdaftar, tetapi yang aktif hanya 15.000-an. Mereka tersebar di 23 kecamatan yang ada di Bekasi. Sebagian dari bisnis tersebut, ungkap Ida, mampu bahkan merambah pasar ke mancanegara.

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *