loading…
Inovasi Siswa SMKN 3 Mataram membuat Dokar Listrik (Dolis) dengan memodifikasi dan mengkonversi motor bahan bakar minyak menjadi motor listrik yang lebih ramah lingkungan. (Foto: dok PLN)
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, perubahan iklim menjadi tantangan global saat ini. Berbagai aksi nyata dalam penanganan perubahan iklim dibutuhkan untuk memitigasi dampak berkelanjutan seperti peningkatan suhu bumi dan bencana alam ekstrem.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat mencari ide dan gagasan inovatif guna mengatasi dampak perubahan iklim. Melalui program ini, kami berharap dapat menemukan solusi berkelanjutan yang tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga mendukung transisi energi hijau di Indonesia,” ujar Darmawan.
Darmawan menambahkan, aksi nyata ini tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran masyarakat, akademisi maupun korporasi. Karenanya, melalui kompetisi LYGA diharapkan dapat menjaring ide atau inovasi yang mendukung program penanggulangan perubahan iklim
“Upaya penanganan perubahan iklim tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat, akademisi, serta korporasi,” lanjutnya.
Darmawan menjabarkan, fokus program yang dikompetisikan dalam LYGA berkaitan solusi terhadap perubahan iklim. Antara lain, energi terbarukan, kesehatan, ketahanan pangan, air bersih, keanekaragaman hayati, pengelolaan sampah menjadi biomassa, serta edukasi terkait transisi energi, hingga penanaman pohon di lahan kritis.
Tak hanya itu, LYGA mendorong berbagai inisiatif lain yang memiliki potensi besar dalam memberikan solusi untuk mengatasi dampak perubahan iklim.
Proses pendaftaran LYGA akan berlangsung dari 12 Agustus hingga 12 September 2024. Masyarakat umum maupun akademisi yang ingin mendaftar bisa melakukan pendaftaran melalui aplikasi PLN Mobile pada jendela event.
Adapun beberapa kriteria penilaian dari inovasi yang disubmit ke LYGA:
1. Keterkaitan permasalahan dengan inovasi program