Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

PLN EPI Optimistis Jaga Ketersediaan Energi Primer di 2025



loading…

Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan. FOTO/Dok.

JAKARTA – Subholding PT PLN Energi Primer Indonesia ( PLN EPI ) optimistis mampu menjaga ketersediaan energi primer yang berkelanjutan untuk mendukung kebutuhan energi nasional di tahun 2025. Optimisme itu didasari keberhasilan PLN EPI menjaga kepastian pasokan energi primer ke pembangkit sepanjang tahun 2024.

Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan mengatakan, dalam rantai pasok batu bara ke PLTU, PLN EPI mendapat dukungan penuh Pemerintah sehingga pasokan batu bara mencapai tingkat HOP di atas 20 hari sepanjang tahun 2024. Kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dan gas untuk pembangkit listrik pun terpenuhi sepanjang tahun sesuai jadwal permintaan.

“Sepanjang tahun 2024, PLN EPI mampu menjaga rantai pasok energi primer ke seluruh pembangkit. Terjaminnya pasokan dan ketepatan pengiriman menjadi buah hasil transformasi digital yang dilakukan oleh PLN EPI. Upaya ini dilakukan untuk menjaga keandalan listrik untuk masyarakat,” ungkap Mamit dalam Press Briefing Corporate Exposure PLN EPI, Rabu (22/1/2025).

Untuk mendukung transisi energi, lanjut dia, pada 2024 PLN EPI membuat terobosan dengan memperkuat rantai pasok biomassa. PLN EPI berhasil menyediakan 1,6 juta ton biomassa untuk program co-firing di 46 PLTU. Jumlah ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2023 sebanyak 1 juta ton.

Memasuki tahun 2025, lanjut Mamit, PLN EPI menghadapi berbagai tantangan baru dalam pengadaan energi, terutama akibat fluktuasi harga gas, BBM, dan batu bara. Di 2025, kebutuhan batu bara diperkirakan meningkat seiring dengan naiknya permintaan di sektor kelistrikan.

Terkait dengan itu, Mamit mengatakan bahwa PLN EPI akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam hal ini Direktorat Jenderal Minerba untuk memastikan pasokan batu bara. “Untuk kebutuhan gas, PLN EPI terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kementerian ESDM, yaitu Direktorat Jendral Minyak dan Gas, SKK Migas untuk memastikan alokasi pasokan gas 2025,” kata Mamit.

Untuk Biomassa, kebutuhan diproyeksikan meningkat dari 1,64 juta ton pada tahun 2024 menjadi 2 kali lipat tahun ini di 3 juta ton pada tahun 2025 untuk 48 lokasi PLTU. Bahan baku yang digunakan untuk co-firing sebagian besar bersumber dari limbah kayu, pertanian, dan perkebunan. Biomassa yang digunakan untuk co-firing bersumber dari sawdust atau serbuk gergaji, woodchip, bonggol jagung, sekam padi, pellet sekam padi, pellet tandan kosong kelapa sawit, dan cangkang sawit.

PLN EPI juga melakukan pengembangan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu bersama Kementerian Pertanian. Program tersebut menurutnya akan berkontribusi pada keberlanjutan pasokan yang saat ini masih bertumpu sumber biomassa dari limbah. “Dengan memanfaatkan sumber daya secara optimal dan berkolaborasi erat dengan para pemangku kepentingan, PLN EPI optimis mampu menjawab tantangan pengadaan energi di tahun 2025,” tandasnya.

(fjo)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *