Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

PLN EPI Kembangkan Ekowisata Mangrove Berbasis Komunitas di Cilacap



loading…

PLN EPI menggandeng Kelompok Tani Hutan Wana Lestari di Desa Bunton mengeelar program pelestarian lingkungan melalui pelatihan budidaya Mangrove. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menggandeng Kelompok Tani Hutan Wana Lestari di Desa Bunton memperkuat pelestarian lingkungan melalui pelatihan budidaya Mangrove pada Rabu (7/5). Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat hasil pemetaan sosial yang dilakukan PLN EPI sejak awal tahun ini.

“Kami bersyukur bisa berkumpul dengan sehat dan semangat, serta belajar bersama untuk memperkuat kelompok tani agar semakin mandiri. Terima kasih kepada PLN EPI dan semua pihak yang mendukung kegiatan ini,” ujar Kepala Desa Bunton, Sudin dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/5).

Baca Juga: Pasok PLTU Adipala, PLN EPI Perkuat Ekosistem Biomassa di Cilacap

Lokasi pengembangan Mangrove di sekitar Warung Pinggir Kali (WPK) Desa Bunton, Adipala Cilacap dipilih karena merupakan Ring 1 dari PLTU Jawa Tengah 2 Adipala milik PLN Indonesia Power di mana PLN EPI memasok energi primer di pembangkit tersebut.

Pelatihan yang digelar selama dua hari ini turut melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari kelompok Tani Hutan Wana Lestari, hingga tokoh lokal dan aparatur Pemerintah. Camat Adipala, Teguh Prastowo, menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini, terutama dalam mendorong potensi ekowisata mangrove sebagai pengungkit ekonomi masyarakat pesisir.

“Kalau kita pelihara dengan baik, kawasan ini bisa tumbuh jadi destinasi unggulan. Apalagi di Kampung Laut, Mangrove sudah dikembangkan sebagai pusat wisata. Ini bisa kita adopsi untuk membangun kawasan yang serupa,” ungkapnya.

Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan, menjelaskan kegiatan ini mencerminkan komitmen PLN EPI terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan merupakan bagian dari 17 program pengembangan yang direkomendasikan paska pemetaan sosial beberapa waktu lalu.

“Kami menetapkan 3 fokus utama, yaitu Penguatan UMKM, Pelestarian Lingkungan, dan Pendidikan melalui pelatihan. Salah satunya kami realisasikan di awal adalah melalui pendidikan pelatihan mangrove hari ini di Desa Bunton dan site visit ke Ekowisata Arboretum Mangrove di Kampung Laut,” kata Mamit.

PLN EPI mencatat, untuk tahap awal telah tersedia lahan seluas 400 meter persegi yang difungsikan sebagai nursery atau rumah pembibitan mangrove, dengan kapasitas pengembangan antara 5.000 hingga 10.000 bibit. Kegiatan ini melibatkan 20 anggota Kelompok Tani Hutan “Wana Lestari” yang akan menjadi pionir dalam pengelolaan dan budidaya mangrove berkelanjutan.

Tak hanya aspek ekologis, untuk menahan abrasi air laut, program ini juga diarahkan untuk membuka peluang usaha baru melalui produk pangan berbasis mangrove, seperti keripik, sirup, stick, tepung, dan dodol yang bernilai tambah bagi ekonomi warga setempat.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *