Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pimpin BRICS Hadapi Perang Dagang AS, China Susun Rencana Baru



loading…

China mendirikan pusat kerja sama untuk pengembangan zona ekonomi khusus di negara-negara BRICS guna menghadapi AS. FOTO/Ilustrasi

JAKARTA – Status dolar AS telah menjadi fokus yang jelas bagi pemerintahan Presiden Donald Trump yang kembali berkuasa. Trump telah menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa dolar AS akan tetap menjadi mata uang utama dunia.

Dalam hal itu, AS pun telah menargetkan negara-negara yang berusaha mengubah status tersebut. Yang paling utama di antaranya adalah BRICS, yang kini akan dipimpin China dalam perang dagang melawan AS.

Dilaporkan Global Times, secara khusus, China baru-baru ini menyerukan “kerja sama multilateral” dalam blok tersebut untuk memerangi ancaman tarif impor AS. Secara khusus, perwakilan perdagangan internasional China dan Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen, menyusun rencana kemitraan baru yang berpusat pada BRICS.

“China akan mendirikan Pusat Kerja Sama untuk pengembangan zona ekonomi khusus di negara-negara BRICS,” ungkap Wang seperti dilansir WatcherGuru, Minggu (23/3/2025).

Selain itu, ia mencatat bahwa yang pertama akan diluncurkan di Hangzhou, yang terletak di Provinsi Zhejiang, China. Wang mencatat bahwa pusat tersebut akan “berfungsi sebagai pusat pertukaran internasional” dan mempromosikan kerja sama ekonomi yang lebih besar.

Secara keseluruhan, upaya tersebut merupakan pertahanan yang jelas terhadap meningkatnya unilateralisme dan proteksionisme yang dipraktikkan oleh AS. Dua pemerintahan terakhir AS dinilai telah menggunakan dolar AS sebagai senjata dengan cara yang berbeda.

Menghadapi hal itu, BRICS menegaskan tekadnya untuk menentukan masa depan keuangannya sendiri. Dalam hal ini, negara-negara BRICS mendorong penggunaan mata uang lokal untuk bertransaksi dan menghindari dolar AS.

(fjo)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *