Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

PHE OSES Dukung Pencegahan Stunting di Kepulauan Seribu



loading…

Pengukuran rutin berat dan tinggi badan anak balita, yang dilakukan PHE OSES bekerja sama dengan kader Posyandu dan warga Kepulauan Seribu, untuk memantau perkembangan fisik dan pencegahan stunting. FOTO/dok.SINDOnews

JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatra (PHE OSES) mendukung pencegahan stunting melalui program Selamatkan Stunting dan Gizi Buruk Bersama Pertamina (Seribu Asa) di Pulau Harapan dan Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Head of Communication, Relations & CID PHE OSES Indra Darmawan mengatakan bahwa program Seribu Asa mencakup aktivitas pemberian makanan utama (PMU) bagi anak-anak stunting dan ibu hamil dengan kondisi anemia dan kekurangan energi kronis (KEK).

“Serta menyosialisasikan metode pembelajaran anak montessori dan penyuluhan 1.000 hari pertama kehidupan,” kata Indra dalam keterangannya, Rabu (29/1/2025).

Menurut dia program tersebut juga merupakan aksi nyata PHE OSES dalam memperingati Hari Gizi Nasional yang jatuh setiap 25 Januari. Adapun aktor utama di belakang layar program Seribu Asa adalah tim Dapur Sehat.

Tim yang kerap dipanggil Tim Dahsyat tersebut terdiri atas para ibu juru masak dari tiap PKK kelurahan setempat, para kader posyandu, kader pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) serta ahli gizi Puskesmas Pulau Harapan, Suku Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (Sudin PPAPP).

Tim ini juga didukung oleh para juru pemantau jentik (jumantik), yang berkontribusi memutus rantai penyebaran penyakit demam berdarah yang kerap menjangkiti warga pulau. Mereka menentukan menu dan bahan makanan yang sesuai, memproses, dan memasak hingga mendistribusikan makanan bergizi kepada balita.

Di Pulau Harapan dan Pulau Kelapa, makanan bergizi diberikan sebanyak dua kali sehari, berupa kudapan dan makanan utama yang terdiri atas karbohidrat, protein nabati dan hewani, sayur, buah, dan susu bubuk khusus. Kualitas hingga higienitas makanan juga diawasi ketat oleh ahli gizi setempat.

Untuk memenuhi suplai bahan makanan yang bermutu, Tim Dahsyat melibatkan komunitas setempat untuk mendapatkan sumber protein lokal. Bekerja sama dengan nelayan yang dibina PHE OSES, Tim Dahsyat mendapat pasokan ikan segar.PHE OSES mencatat para penggiat Program Seribu Asa memberikan hasil positif pada 2024.

Dari 57 balita penerima manfaat PMU, 28 anak berhasil keluar dari kategori stunting. Sementara, 29 anak di Pulau Harapan dan Pulau Kelapa mengalami peningkatan tinggi badan hingga 9 cm. Angka pemulihan stunting pun semakin membaik. Prosentase pemulihan stunting di Pulau Kelapa mencapai 30 persen dan di Pulau Harapan 38 persen. Selain itu, PMU yang diberikan kepada ibu hamil dengan kondisi anemia dan kekurangan energi kronis, juga berhasil memperbaiki kondisi kesehatan para calon ibu. Hal itu tercatat dengan naiknya kadar hemoglobin dan ukuran lingkar tangan.

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *