Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Perusahaan AS Tetap Ekspansi di Tengah Kebijakan Efisiensi Pemerintah



loading…

Kebijakan efisiensi pemerintah itu, tidak membuat surut Fargo untuk terus melakukan ekspansinya di Tanah Air. Foto/Dok

JAKARTA – Tahun ini kebijakan efisiensi anggaran oleh pemerintah mencapai Rp306 triliun. Jumlah itu terdiri dari pemangkasan anggaran belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp256,10 triliun dan pemangkasan transfer ke daerah (TKD) Rp50,59 triliun.

Kebijakan efisiensi pemerintah itu, tidak membuat surut Fargo untuk terus melakukan ekspansi nya di Tanah Air. Fargo produsen printer asal Amerika Serikat (AS) yang baru saja merilis HID FARGO HDP5000e di Indonesia yang target pasarnya lebih banyak menyasar kementerian dan lembaga pemerintah.

“Dari berbagai lini bisnis, sektor pemerintah merupakan pasar potensial terbesar untuk printer ini di Indonesia, mencakup 40% dari total permintaan printer kartu identitas,” kata Mirza Arimbawa, MB Sales Manager HID FARGO Indonesia dalam keterangannya.

Mirza menambahkan, bahwa Indonesia dengan jumlah penduduk yang mencapai 284 juta jiwa, merupakan pasar yang besar. Jumlah penduduk yang besar itu tentu saja membutuhkan berbagai kartu, mulai dari identitas kependudukan, untuk bidang kesehatan, dan juga pendidikan.

“Kami akan sangat agresif memasuki pasar Indonesia,” kata Mirza.

Untuk pasar Indonesia, secara lebih khusus, Fargo menjadikan Sumatra dan Jawa sebagai wilayah geografis dengan potensi pasar terbesar untuk printer HID FARGO HDP5000e. Namun mereka juga tetap melayani permintaan yang terus meningkat dari kawasan lainnya, seperti Sulawesi, Nusa Tenggara, Bali, dan Papua.

Selain sektor pemerintahan, Fargo juga menyasar dunia usaha dan bidang pendidikan dan kesehatan. Semua sektor itu membutuhkan kartu yang bisa dimanfaatkan sebagai identitas karyawan ataupun peserta didik.

“Di government alat ini untuk mencetak id nasional, seperti KTP atau SIM. Di edukasi bisa untuk kartu mahasiswa, di enterprise untuk id karyawan. Jadi fungsinya jelas sebagai printer kartu,” jelas Mirza.

HID FARGO HDP5000e dibanderol antara Rp70 juta hingga Rp80 juta. Dengan harga itu, printer ini mampu mencetak berbagai jenis kartu yang dibutuhkan, seperti emoney, kartu ATM, KTP, SIM, dll.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *