Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Percepat Hilirisasi Gas Bumi, Saleh Husin Soroti Tantangan Dunia Usaha



loading…

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Saleh Husin enyerahkan buku berjudul Hilirisasi Sawit, Cegah Middle Income Trap kepada Rektor UGM, Prof. Ova Emelia. FOTO/dok.SINDOnews

JAKARTA – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Saleh Husin mendorong pemanfaatan gas yang lebih optimal untuk mendongkrak perekonomian. Indonesia memiliki cadangan gas yang sangat besar mencapai 142,72 TSCF. Namun, hingga saat ini, baru sekitar 5,494 BBTUB yang telah dimanfaatkan.

“Dari jumlah tersebut 68,2% digunakan untuk konsumsi domestik, sementara 31,8% diekspor ke pasar internasional,” ujar dia dalam Forum dialog Tekagama Forum Gas & Petrokimia bertajuk “Akselerasi Hilirisasi Gas untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional” pada Jumat (21/2/2025).

Saleh menekankan bahwa hilirisasi gas adalah kunci untuk mengoptimalkan potensi energi dengan mengolahnya menjadi produk-produk bernilai tinggi seperti LNG, amoniak, methanol, dan biodiesel.

“Hilirisasi gas ini dapat menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi perekonomian Indonesia,” ujar Saleh.

Namun, Saleh juga mencatat beberapa tantangan besar yang dihadapi oleh dunia usaha dalam mendukung hilirisasi. Masalah utama adalah tingginya harga energi gas alam yang masih lebih mahal dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia.

Selain itu, masalah lain yang tidak kalah penting adalah sulitnya mendapatkan bahan baku industri akibat kebijakan ego sektoral. Bahkan, meskipun tersedia, harga bahan baku sering kali tidak ekonomis lagi bagi pelaku industri. “Hal ini tentunya menjadi kendala besar bagi industri di Indonesia yang ingin berkembang,” tambahnya.

Tantangan lain adalah biaya logistik yang masih sangat tinggi, yang membuat produk Indonesia sulit bersaing di pasar global. Saleh mengingatkan bahwa untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional, sektor industri harus didukung dengan biaya logistik yang lebih efisien.

Lebih lanjut, Saleh menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mendukung percepatan hilirisasi gas alam. Menurutnya, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% yang diinginkan Presiden Prabowo Subianto, sektor industri Indonesia harus tumbuh dan berkembang dengan kontribusi industri terhadap PDB minimal 29%.

“Dengan hilirisasi yang tepat, Indonesia dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan nilai tambah produk industri,” ujarnya.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *