Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Perbandingan Ekonomi India dengan Pakistan: Bak Langit dan Bumi



loading…

Perang antara India dan Pakistan dikhawatirkan memberi dampak besar terhadap stabilitas ekonomi Pakistan. FOTO/iStock Photo

JAKARTA – Perang antara India dan Pakistan dikhawatirkan memberi dampak besar terhadap stabilitas ekonomi Pakistan, sementara India dinilai tetap tangguh secara makroekonomi. Lembaga pemeringkat global Moody’s menilai, perbedaan kekuatan ekonomi kedua negara tampak mencolok.

Moody’s melaporkan konflik yang terus memanas antara kedua negara dapat membatasi akses Pakistan terhadap pembiayaan eksternal dan memperburuk posisi cadangan devisanya. Saat ini, cadangan devisa Pakistan masih berada jauh di bawah tingkat yang diperlukan untuk memenuhi kewajiban pembayaran utang luar negeri dalam beberapa tahun ke depan.

“Ketegangan yang terus berlangsung kemungkinan akan menekan laju pertumbuhan Pakistan dan memperlambat upaya konsolidasi fiskal pemerintah,” tulis Moody’s dalam laporannya, dikutip dari Financial Express, Rabu (7/5).

Baca Juga: Pakistan Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India, Sejumlah Tentara India Ditawan

Di sisi lain, kondisi makroekonomi India dinilai tetap tangguh. India menikmati pertumbuhan ekonomi yang moderat namun kuat, didorong oleh investasi publik yang signifikan dan konsumsi swasta yang sehat. Meski demikian, eskalasi ketegangan dengan Pakistan tetap memlikiki risiko.

Moody’s memperingatkan peningkatan belanja pertahanan India sebagai respons terhadap konflik dapat menjadi beban bagi kekuatan fiskalnya, serta memperlambat proses konsolidasi fiskal yang tengah berjalan.
Namun, secara keseluruhan, dampak ekonomi terhadap India diprediksi akan minim.

India memiliki hubungan ekonomi yang sangat terbatas dengan Pakistan. Pada 2024, ekspor India ke Pakistan tercatat kurang dari 0,5 persen dari total ekspor nasional.

“Penilaian kami mencerminkan asumsi bahwa ketegangan akan tetap berlangsung secara periodik seperti dalam sejarah kedua negara pascakemerdekaan, tetapi tidak berkembang menjadi konflik berskala luas,” kata Moody’s.

Baca Juga: Perang Membara, Pakistan Tembak Jatuh Jet Tempur India Ketiga dan Drone

Hubungan diplomatik antara India dan Pakistan memburuk usai serangan teroris pada 22 April di wilayah wisata Pahalgam, Jammu dan Kashmir, yang menewaskan 26 orang sebagian besar adalah wisatawan. Sebagai tanggapan, India menangguhkan pelaksanaan Perjanjian Perairan Indus tahun 1960 yang selama ini mengatur pasokan air ke Pakistan.

Keputusan ini dipandang sebagai sinyal kuat pergeseran kebijakan India terhadap Pakistan, yang dapat berdampak signifikan terhadap sektor pertanian dan ketahanan pangan di negara tersebut.

Moody’s melaporkan gejolak yang terjadi berpotensi semakin memperbesar kesenjangan ekonomi antara kedua negara Asia Selatan tersebut. Jika tidak ditangani secara diplomatis dan strategis, Pakistan terancam menghadapi stagnasi ekonomi yang berkepanjangan, sementara India melaju dengan stabilitas dan ketahanan ekonomi yang relatif kuat.

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *