Penuhi Kebutuhan Pembangkit, PLN EPI Siap Jadi Offtaker Gas Alam Domestik



loading…

Direktur Gas dan BBM PLN EPI Rakhmad Dewanto acara The 48th Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition 2024. FOTO/Ist

JAKARTA – Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menegaskan komitmen perusahaan untuk menjadi offtaker produksi gas alam dalam negeri, untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik nasional.Total kebutuhan gas sebagai energi transisi yang lebih rendah emisi untuk pembangkit listrik hingga 2040 diprediksi akan terus tumbuh.

Untuk itu, PLN EPI mendukung penuh langkah pemerintah serta kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk bisa meningkatkan produksi gas di dalam negeri.Direktur Gas dan BBM PLN EPI Rakhmad Dewanto menyebutkan, pada tahun ini saja kebutuhan gas pembangkit mencapai 1.213 MMBTU. Sedangkan tahun depan, lanjut dia, kebutuhan gas untuk pembangkit bisa mencapai 1.706 MMBTU jika ada pertumbuhan konsumsi listrik yang signifikan.

“PLN saat ini mempunyai skema Accelerated Renewable Development dimana kebutuhan gas untuk pembangkit menjadi salah satu backbone kelistrikan di masa transisi ini. Karena itu, PLN EPI sangat mendukung dan siap menjadi offtaker untuk pengembangan lapangan migas Indonesia,” ujar Rakhmad Dewanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/5/2024).

Dalam acara The 48th Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition (IPA Convex 2024), Takhmad mengatakan bahwa tahun ini PLN EPI setidaknya telah memetakan potensi sumber gas seperti 532 MMSCFD dari gas pipa terkontrak, 488 MMSCFD gas pipa yang potensial untuk diserap. Sedangkan untuk LNG, diproyeksikan sebanyak 115 BBTUD yang berasal dari Bontang.

Terkait kebutuhan gas yang terus meningkat, Rakhmad mengatakan bahwa PLN juga mendukung penuh pengembangan Blok Andaman, yang merupakan lapangan dengan potensi gas besar yang diproyeksikan bisa memenuhi kebutuhan gas untuk pembangkit PLN. “Untuk memanfaatkan potensi gas Lapangan Andaman, PLN siap berkolaborasi dalam penyediaan infrastruktur pipa gas untuk memastikan bahwa produksi dari lapangan dimanfaatkan sepenuhnya untuk kebutuhan dalam negeri,” kata Rakhmad.

Rakhmad memerinci, kebutuhan gas dalam negeri pada 2031 mencapai 300 BBTUD. Dengan peta sebaran pembangkit gas yang berada di Jawa dan Sumatera, PLN siap berkolaborasi dalam pembangunan ruas ruas pipa. “PLN EPI tertarik bekerja sama untuk melakukan investasi bersama pada pembangunan pipa transmisi gas dari Lapangan Andaman hingga Pulau Jawa,” tandasnya.

Dengan pemanfaatan ruas pipa yang ada, menurut dia perlu ada tambahan investasi sebesar USD1,26 miliar atau sekitar Rp20,16 triliun (kurs Rp16.000 per USD) untuk menghubungkan dan memperluas kapasitas Sumatera dan Jawa, dengan panjang ruas pipa sepanjang 513 km.

Menurut dia, meningkatnya kebutuhan gas hampir dipastikan akan terjadi. Selain karena ada penurunan dari sisi hulu, ke depan pembangkit listrik yang membutuhkan gas juga bertambah dengan adanya program gasifikasi pembangkit listrik. Karena itu,agresifitas PLN mencari alokasi gas menurutnya wajar lantaran diproyeksikan ada peningkatan tinggi kebutuhan LNG di tahun-tahun mendatang.

“Tahun ini saja porsi penggunaan LNG dari keseluruhan penyerapan gas PLN mencapai 53% dan akan terus meningkat hingga 68% pada tahun 2030,” jelasnya.

(fjo)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *