Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pentingnya Biodiversity Credit untuk Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia



loading…

Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey mengatakan, bahwa negaranya bangga menjadi salah satu penggagas panel penasihat internasional tentang Kredit Keanekaragaman Hayati. Foto/Dok

JAKARTA – Kredit keanekaragaman hayati (biodiversity credit) merupakan pendekatan inovatif untuk mendorong transisi Indonesia menuju ekonomi yang ramah lingkungan . Ekonomi yang tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi pelestarian dan pemulihan alam serta keanekaragaman hayati.

Mekanisme kredit keanekaragaman hayati memungkinkan pelaku bisnis untuk berinvestasi dalam upaya perlindungan dan pemulihan lingkungan. Skema ini tidak hanya menciptakan peluang bisnis yang baru dan inovatif, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan , agenda global utama yang mendorong partisipasi aktif dari sektor swasta.

Wakil Ketua Umum Kadin, Shinta Widjaja Kamdani menekankan, bahwa pelaku bisnis memiliki peran strategis dalam mengintegrasikan upaya konservasi ke dalam model bisnis mereka. Menurut Shinta, konservasi keanekaragaman hayati harus menjadi bagian integral dari pembangunan ekonomi.

“Biodiversity credit memberikan kesempatan bagi bisnis untuk berkontribusi pada pelestarian lingkungan dengan cara yang lebih berdampak. Dengan mengintegrasikan mekanisme pasar ke dalam upaya konservasi, kita dapat menciptakan peluang bisnis baru sambil menjaga keseimbangan ekosistem,” kata Shinta, dalam diskusi bertema ‘Kredit Keanekaragaman Hayati: Peluang dan Tantangan dalam Implementasi dan Ekspansi Bisnis Jasa Ekosistem di Indonesia’, Senin (14/4/2025).

Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey mengatakan, bahwa negaranya bangga menjadi salah satu penggagas panel penasihat internasional tentang Kredit Keanekaragaman Hayati (International Advisory Panel on Biodiversity Credits – IAPB), bersama dengan Prancis, sejak Juni 2023.

Inggris menantikan langkah IAPB selanjutnya untuk mendukung penerapan prinsip dan panduan global yang ditetapkan dalam kerangka kerja guna mendorong pendanaan berintegritas tinggi untuk alam.

Dominic menambahkan, pengembangan mekanisme kredit keanekaragaman hayati di Indonesia merupakan langkah strategis yang penting dalam upaya global untuk mengatasi hilangnya keanekaragaman hayati dan memitigasi risiko perubahan iklim. Seiring langkah menuju kemitraan strategis Inggris-Indonesia yang lebih dalam.

“Kami berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dengan Indonesia guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi kemakmuran rakyat kita, serta memastikan planet yang layak huni bagi generasi mendatang,” tandas Dominic.

Forum yang digelar Kadin melalui Kadin Regenerative Forest Business Hub (Kadin RFBH) ini juga bertujuan untuk mempercepat integrasi konservasi keanekaragaman hayati ke dalam kebijakan ekonomi nasional dengan menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar kredit keanekaragaman hayati global.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *