Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Penjualan Nikel NICL Meroket, Nilainya Tembus Setengah Triliun Rupiah



loading…

Pada periode Maret 2025, PT PAM Mineral Tbk (NICL) berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp543,91 miliar atau mengalami kenaikan signifikan sebesar 365,68%. Foto/Dok

JAKARTA – Pada periode Maret 2025, PT PAM Mineral Tbk (NICL) berhasil mencatatkan penjualan nikel sebesar Rp543,91 miliar atau mengalami kenaikan signifikan sebesar 365,68% dibandingkan dengan periode Maret 2024 yang hanya sebesar Rp116,79 miliar.

Seiring dengan kenaikan nilai penjualan, emiten sektor pertambangan yang dikendalikan oleh Christopher Sumasto Tjia (Beneficial Owner) secara tidak langsung melalui PT. PAM Metalindo ini, juga berhasil meningkatkan volume penjualan nikel dari periode sebelumnya 222.791 wmt menjadi sebesar 995.834 wmt.

Volume penjualan mengalami peningkatan signifikan sebesar 346,98%. Sedangkan Laba Kotor Perseroan juga meningkat tajam dari Rp43,29 miliar menjadi Rp291,81 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 574,06% YoY pada periode Maret 2025.

Hal ini menyebabkan Perseroan mampu mencetak Marjin Laba Kotor yang tinggi pada periode Maret 2025 sebesar 53,65%, tumbuh melesat dibandingkan periode sebelumnya yang hanya sebesar 37,07%. Peningkatan marjin ini selain ditopang oleh kenaikan penjualan juga efisiensi yang dilakukan oleh Perseroan.

“Kendati kondisi industri nasional yang kurang menguntungkan dimana harga acuan nikel domestik sejak awal semester kedua tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 10,85% hingga Maret 2025, Perseroan terbukti mampu untuk mengatasi tantangan tersebut. Selain itu, Perseroan juga selalu berusaha untuk melakukan efisiensi produksi secara konsisten,” ungkap Direktur Utama Perseroan, Ruddy Tjanaka.

Sejalan dengan peningkatan Laba Kotor, Laba Usaha Perseroan juga meroket dari sebelumnya hanya sebesar Rp19,56 miliar pada periode Maret 2024 menjadi Rp251,9 miliar pada periode Maret 2025 atau meningkat tajam sebesar 1.187,34%.

Kombinasi efisiensi biaya produksi dan peningkatan volume penjualan menyebabkan Laba Tahun Berjalan Perseroan melambung tajam yaitu sebesar Rp193,13 miliar pada periode Maret 2025 dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp12,27 miliar. Laba Tahun Berjalan periode Maret 2025 meningkat tajam sebesar 1.473,69% dari periode sebelumnya.

“Kami cukup puas atas pencapaian kinerja operasional dan keuangan Perseroan di Kuartal pertama tahun 2025, mengingat kondisi makro geopolitik yang kurang kondusif yang juga mempengaruhi kondisi perkonomian domestik secara keseluruhan,” ungkap Ruddy Tjanaka.

Dari sisi Neraca, Perseroan mencatatkan Total Aset pada periode Maret 2025 sebesar Rp1,26 triliun atau tumbuh sekitar 20,77% dibandingkan dengan Total Aset pada tahun 2024 yaitu sebesar Rp1,05 triliun. Di sisi lain, untuk Total Ekuitas Perseroan mengalami peningkatan dari Rp878,18 miliar menjadi Rp1,07 triliun pada periode Maret tahun 2025, hal ini disebabkan oleh peningkatan saldo laba tahun berjalan Perseroan yang sangat signifikan.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *