Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pengumuman Kinerja APBN Molor, Sri Mulyani Ungkap Masalahnya



loading…

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama 3 wamen dalam rangkaian konferensi pers APBN KiTa Edisi Maret 2025 yang digelar Kamis (13/3/2025). FOTO/Anggie Ariesta

JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan alasan keterlambatan rilis laporan APBN KiTa untuk periode Januari 2025. Dia menjelaskan bahwa keterlambatan ini disebabkan oleh ketidakstabilan data yang tersedia pada awal tahun sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan bisa dibandingkan.

“Pada awal tahun, data yang ada masih sangat fluktuatif karena berbagai faktor. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menunggu dan memastikan data yang lebih stabil dan akurat sebelum rilis laporan,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Maret 2025 yang digelar Kamis (13/3/2025).

Menurut dia, laporan APBN KiTa yang baru akan dirilis tidak hanya akan memberikan gambaran umum tentang kinerja APBN, tetapi juga akan menyertakan penjelasan lebih mendalam dari Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengenai perkembangan belanja negara dan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.

Selain itu, Wakil Menteri Anggito Abimanyu akan memberikan penjelasan mengenai pendapatan negara, sementara Wakil Menteri Thomas Djiwandono akan menguraikan aspek pembiayaan di bawah garis (below the line).

“Pak Wamen Nazara akan menjelaskan mengenai belanja negara dan implementasi Inpres 1 Tahun 2025, sementara Pak Anggito akan memberikan rincian pendapatan negara. Di sisi lain, Pak Tommy akan menjelaskan hal-hal terkait pembiayaan di bawah garis,” tambah Sri Mulyani.

Keputusan untuk menunda rilis laporan ini, menurut Sri Mulyani, diambil agar data yang disajikan lebih stabil dan dapat diperbandingkan dengan data pada periode-periode sebelumnya. Tujuan utamanya adalah untuk menghindari salah tafsir atas informasi yang disampaikan.

“Kami ingin memastikan bahwa laporan APBN KiTa yang akan dirilis nanti sudah berdasarkan data yang lebih dapat diandalkan dan bisa dibandingkan dengan data dari periode lainnya dengan cara yang lebih tepat, sehingga tidak ada kesalahan dalam interpretasi,” jelas Sri Mulyani.

Dengan penundaan ini, diharapkan laporan APBN KiTa yang akan datang dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan valid mengenai kondisi keuangan negara di awal tahun 2025.

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *