Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pengangguran di Singapura Bakal Dapat Gaji Rp74 Juta per Bulan, Termasuk Korban PHK



loading…

Pengangguran termasuk korban PHK di SIngapura akan mendapatkan gaji bulanan sebesar Rp74 juta per bulan dalam kurun waktu tertentu. FOTO/CNA

JAKARTAPengangguran di Singapura akan mendapatkan gaji sebesar SG6.000 (USD4.500) atau setara Rp74 juta per bulan. Mereka yang tidak memiliki pekerjaan dapat segera mengajukan permohonan untuk mendapatkan pembayaran bulanan selama enam bulan melalui skema pemerintah yang akan diluncurkan pada pertengahan April tahun ini.

Berdasarkan situs pemerintah program SkillsFuture Jobseeker Support, syarat penerima adalah warga negara Singapura yang berusia 21 tahun ke atas dan mereka telah bekerja di negara ini setidaknya selama enam bulan dalam satu tahun terakhir dan memiliki pendapatan bulanan rata-rata SG5.000 atau kurang dalam kurun waktu tersebut.

Mereka harus menganggur setidaknya selama satu bulan sejak hari terakhir bekerja karena alasan di luar kendali mereka, seperti penghematan, penutupan bisnis, atau pemutusan hubungan kerja karena masalah kesehatan. Properti yang mereka tempati juga harus memiliki nilai tahunan sebesar SG31.000 atau kurang. Pembayaran akan dihentikan setelah penerima mendapatkan pekerjaan.

“Penerima manfaat juga harus menyelesaikan serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan setiap bulannya agar memenuhi syarat untuk mendapatkan pembayaran,” ujar Menteri Senior Negara untuk Tenaga Kerja Singapura, Koh Poh Koon dilansir dari The Straits Times, Selasa (10/3/2025).

Dia mengatakan kegiatan-kegiatan ini termasuk memperbarui resume mereka, menghadiri pameran karir dan lokakarya, dirancang berdasarkan riset pengguna untuk menawarkan panduan profesional kepada para pencari kerja dan memberi mereka kepercayaan diri bahwa mereka berada di jalur yang benar untuk mendapatkan pekerjaan baru. Sekitar USD200 juta akan dialokasikan untuk skema ini, yang menurut Koh diharapkan dapat membantu sekitar 60.000 orang setiap tahunnya, atau lebih dari 60% dari mereka yang saat ini tidak memiliki pekerjaan.

Koh juga menekankan, skema ini bekerja bersama dengan program bantuan keuangan lainnya dan tidak boleh dilihat secara terpisah, menurut CNA. Seorang pekerja yang di-PHK yang mendaftar untuk pelatihan jangka panjang, misalnya, dapat memenuhi syarat untuk mendapatkan pembayaran bulanan dan skema lain, SkillsFuture Level-Up, yang menyediakan tunjangan pelatihan untuk warga negara yang berada di pertengahan karier. Selama enam bulan, pekerja dapat menerima hingga Sg21.000, termasuk Sg6.000 dalam bentuk gaji dan SG15.000 dalam bentuk tunjangan pelatihan.

“Ketika para pencari kerja memulai kegiatan ini sebagai bagian dari perjalanan pencarian kerja mereka, kami berharap dapat membangun kepercayaan diri mereka. Dan ketika para pencari kerja pada akhirnya kembali bekerja, kami berharap mereka akan mendapatkan kembali rasa identitas dan harga diri mereka,” kata Koh.

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *