Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pemerintah Dorong Peningkatan Keamanan Kendaraan Listrik



loading…

JAKARTA – Pemerintah terus memperkuat aspek keamanan kendaraan listrik (EV) sebagai bagian mendorong penggunaan kendaraan listrik. Langkah ini sejalan dengan target pengurangan emisi karbon dari sektor transportasi guna mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Harris Yahya, menjelaskan bahwa pemerintah, melalui Badan Standardisasi Nasional (BSN), telah menerbitkan 38 Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait kendaraan listrik. Standar ini penting untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap keamanan penggunaan EV di Indonesia.

“Aspek safety menjadi sangat penting karena satu kali kejadian bisa membuat impact yang sangat besar terhadap industri kendaraan listrik di Indonesia. Sehingga benar-benar ini harus menjadi perhatian utama kita. Sudah ada standar yang sudah ditetapkan dan kita juga masih mengharapkan ada penyempurnaan-penyempurnaan standar yang lain, dan yang paling penting itu bisa dilaksanakan secara tegas,” ujar Harris dalam seminar Memperkuat Keamanan Kendaraan EV, Selasa (12/11/2024).

Selain mengurangi emisi karbon, Harris juga menambahkan bahwa penggunaan kendaraan listrik secara luas dapat meningkatkan efisiensi energi. Hal ini secara langsung akan mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar minyak (BBM), yang selama ini menjadi beban bagi Neraca Pembayaran Indonesia.

Executive Vice President Pengembangan Produk Niaga PT PLN, Ririn Rachmawardini mengatakan PLN berkomitmen untuk terus memperluas infrastruktur kendaraan listrik di seluruh Indonesia. Hingga Oktober 2024, PLN telah menyiapkan 2.151 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) roda empat dan 9.956 SPKLU roda dua di 1.503 lokasi.

“Ekosistem ini ini terus kami kembangkan, bagaimana kami bisa mereach atau bisa menggapai pelanggan ini untuk terus menikmati kemudahan-kemudahan. Jadi orang yang awalnya mau beli EV ini udah mulai berubah, bergeser Tadinya EV itu mobil kedua, tapi akhir-akhir ini itu udah banyak yang peryakinkan untuk membeli EV itu sebagai mobil pertama. Jadi luar biasa sekali pencapaiannya,” tegas Ririn.

PLN juga menggandeng mitra dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta untuk meningkatkan ketersediaan charging station. Selain itu, PLN telah melengkapi setiap charging station dengan APAR Lithium Fire Killer dan memastikan kepatuhan terhadap sistem manajemen K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).

“Jadi harapannya mungkin di Indonesia ini tidak ada keraguan atau tidak ada kekhawatiran terkait mobil listrik ini, dari sisi infrastrukturnya pun kami sedang siapkan kelengkapannya. Kemudian kami juga sudah menunjuk anak perusahaan kami ini untuk terkait dengan operation dan maintenance-nya,” kata Ririn.

“Kemudian petugas juga standby, dan sekarang ada di PLN Mobile itu ada semacam yang menghubungkan dengan agent. Jadi 24 jam apabila memang ada terkendala di SPKU, itu mungkin bisa mengontak sehingga nanti petugas Haleyora akan datang,” tambahnya.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *