Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pembatalan Penyeragaman Bungkus Rokok Dapat Dukungan, Ini Alasannya



loading…

Pembatalan penyeragaman bungkus rokok yang disampaikan Wamenperin mendapatkan dukungan dari Bupati Temanggung. Foto/Dok

JAKARTA – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Reza sempat menyatakan, bahwa wacana penyeragaman bungkus rokok tidak jadi diterapkan. Hal ini mendapatkan dukungan dari Bupati Temanggung , Agus Setyawan yang menurutnya menjadi langkah tepat.

“Regulasi dari luar negeri tidak bisa langsung diterapkan di Indonesia. Kita memiliki kondisi sosial dan ekonomi yang berbeda,” ungkap Agus kepada wartawan di Jakarta.

Baca Juga: Bungkus Rokok Seragam, Pedagang Cemas Bakal Menggerus Pendapatan

Agus menyoroti sejumlah regulasi pemerintah pusat yang menekan industri hasil tembakau dan berdampak langsung pada kesejahteraan petani serta buruh di daerah penghasil tembakau, khususnya Temanggung. Kebijakan yang terlalu ketat justru berisiko mengganggu keberlangsungan ekonomi masyarakat di daerah penghasil tembakau, khususnya Temanggung yang merupakan salah satu kabupaten penghasil tembakau terbesar di Indonesia.

Kemudian kenaikan tarif cukai secara berturut-turut, kata Agus, telah terbukti menurunkan penjualanrokok legal, terutama pada pabrikan golongan satu dan dua. Padahal, kelompok pabrikan inilah yangselama ini menyerap sebagian besar tembakau rakyat.“Kami sepakat bahwa kesehatan penting, tapi kebijakan harus adil. Jika terlalu menekan, maka petanidan buruh yang paling terdampak,” tegasnya.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *