Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pasti Ada Gantinya, Indonesia Cerah



loading…

Presiden Prabowo Subianto merespons, kabar mundurnya LG Energy Solution dari proyek Rp129,3 triliun untuk membangun rantai pasokan baterai kendaraan listrik di Indonesia. Foto/Dok

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto merespons, kabar mundurnya LG Energy Solution dari proyek sekitar 11 triliun won atau setara USD7,7 miliar (Rp129,3 triliun dengan kurs Rp16.803 per USD) untuk membangun rantai pasokan baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia. Prabowo meyakini bakal ada perusahaan lain yang tertarik menggarap proyek baterai kendaraan listrik di Indonesia.

“Ya pasti ada, tunggu saja. Indonesia besar, Indonesia kuat, Indonesia cerah,” kata Prabowo kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/4/2025).

Sebelumnya, Konsorsium Korea Selatan yang dipimpin oleh LG dikabarkan mundur dari proyek senilai sekitar 11 triliun won atau USD7,7 miliar (Rp129 triliun) untuk membangun rantai pasokan baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia.

Konsorsium yang meliputi LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp dan mitra lainnya sebelumnya telah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan BUMN untuk membangun rantai pasok proyek baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia yang mencakup seluruh proses mulai dari pengadaan bahan baku hingga produksi prekursor, bahan katoda dan pembuatan sel baterai.

Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia, yang menjadi bahan utama dalam baterai EV. Sumber yang mengetahui kabar ini mengatakan konsorsium tersebut telah memutuskan untuk mundur proyek tersebut setelah berkonsultasi dengan pemerintah Indonesia.

Hal ini karena adanya pergeseran dalam lanskap industri, khususnya yang disebut jurang EV, yang merujuk pada perlambatan sementara atau puncak permintaan kendaraan listrik global.

“Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut,” kata seorang pejabat dari LG Energy Solution dikutip dari Yonhap News Agency, Senin (21/4/2025).

Kendati demikian, LG menyebut akan tetap melanjutkan investasi lainnya yang ada di Indonesia. “Namun, kami akan melanjutkan bisnis kami yang ada di Indonesia, seperti pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power), usaha patungan kami dengan Hyundai Motor Group,” sambungnya.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *