Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pasokan Gas Bumi Turun, DEN Anjurkan Impor Jaga Ketahanan Energi



loading…

Opsi impor gas bumi perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. FOTO/iStock

JAKARTA – Pemanfaatan gas bumi sebagai bagian penting menjaga ketahanan energi nasional perlu terus diupayakan. Dalam jangka pendek, opsi impor perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri di tengah turunnya pasokan dari sumur tua eksisting akibat natural declining.

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Abadi Poernomo mengatakan mengoptimalkan gas sebagai transisi menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060 tertuang dalam perubahan arah kebijakan dalam pembaruan Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang saat ini masih dalam bentuk Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP). Beleid ini merupakan revisi dari Peraturan Pemerintah (PP) 79 tahun 2014 tentang KEN.

“Ketahanan energi kita ada di skala 6,4 artinya cukup tahan. Kenapa dikatakan tahan artinya availability (ketersediaan), accessibility (aksesibilitas), affordability (keterjangkauan), dan acceptability (akseptabilitas) itu semua terjaga. Meskipun itu dilakukan dengan impor tetapi kita tahan,” ujar dia dalam diskusi ‘Memacu Infrastruktur Gas Menuju Swasembada Energi’ secara virtual, dikutip Senin (3/3/2025).

Menurut dia di tengah menurunnya pasokan gas bumi akibat natural decline, ancaman terhadap ketahanan energi perlu diantisipasi. Oleh karena itu kalau sekarang masih kekurangan gas, sedikit harus impor.

“Nanti kalau Masela dan Andaman sudah onstream, kelihatannya 78 sampai 100,3 MTOE (Mega Ton setara Minyak) bisa terpenuhi oleh resources yang ada di kita” jelasnya.

Sementara, Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Hudi D. Suryodipuro mengatakan cadangan gas dengan kandungan sangat besar sebagaimana dimaksud adalah temuan baru pada 2023 dan 2024.

“Kita berani bilang bahwa kita sekarang berada di era gas. Penemuan 2023 oleh ENI (perusahaan Italia) di Geng North-1 (Kalimantan Timur) dan pada 2024 oleh Mubadala Energy di wilayah Andaman ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara yang dilirik oleh investor asing untuk mengeksplor kembali,” ungkap Hudi.

Meski begitu dibutuhkan waktu serta upaya yang besar termasuk membangun infrastruktur untuk mengoptimalkan sumber baru gas tersebut. Ke depannya diyakini akan mencukupi seluruh kebutuhan gas bumi yang terus meningkat serta mendukung target swasembada energi.

Berdasarkan Outlook The International Energy Agency (IEA) penggunaan gas bumi masih akan stabil sampai tahun 2050 di saat konsumsi energi fosil lainnya mengalami penurunan signifikan.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *