Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pasar Batu Bara Masih Oke, Anak Usaha SGER Teken Kontrak Penjualan Rp596,2 Miliar



loading…

Siapa bilang pasar batu bara dunia mulai redup? Buktinya, Hineni Seven Resources DMCC yang merupakan anak usaha PT Sumber Global Energy (SGER) Tbk, telah menandatangani kontrak penjualan batu bara anyar. Foto/Dok

JAKARTA – Siapa bilang pasar batu bara dunia sudah mulai redup? Buktinya, Hineni Seven Resources DMCC yang merupakan anak usaha PT Sumber Global Energy (SGER) Tbk, telah menandatangani kontrak penjualan batu bara anyar dengan perusahaan Vietnam senilai USD35,7 juta atau setara Rp596,2 miliar (dengan kurs Rp16.701 per USD).

Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (27/3/2025), Hineni Seven Resources DMCC sebagai penjual, telah menandatangani perjanjian jual beli batu bara dengan VIMC Shipping Company, pada Selasa (26/3/2025). Volume kontrak jual-beli batu bara ini mencapai 500.000 metrik ton (MT), senilai USD35,7 juta.

Perkembangan ini, menunjukkan kepercayaan pasar terhadap SGER selaku induk Hineni Seven Resources DMCC, menguat. Sehngga wajar jika perusahaan yang berdiri pada 17 Maret 2008 itu semakin cuan pada tahun ini.

Tahun ini, penjualan batu bara SGER cukup moncer. Angkanya mencapai Rp14 triliun. Pasar ekspor perusahaan trading batu bara yang berdiri pada 2008 itu, meluas hingga China, Malaysia, India, Filipina dan Bangladesh.

Direktur Utama SGER, Welly Thomas mengakui adanya lompatan yang luar biasa terjadi pada 2024. “Pada 2020 setelah kita listing di Bursa Efek Indonesia, omset kita naik terus sampai tahun lalu, kita mencapai Rp14 triliun,” kata Welly di Graha BIP, Jakarta Selatan, Kamis (27/3/2025).

Welly benar. Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2024, pendapatan SGER mencapai Rp10,88 triliun, atau mengalami kenaikan sebesar 14,30% ketimbang kuartal III-2023 sebesar Rp9,52 triliun.

Kenaikan pendapatan dalam sembilan bulan 2024 ini, didorong kenaikan penjualan batu bara dan nikel. Terdiri dari penjualan batu bara sebesar Rp10,65 triliun, atau naik 12,84% secara tahunan (year on year/yoy).

Sedangkan penjualan nikel SGER juga melesat 211,96% menjadi Rp228.52 miliar ketimbang kuartal III-2023 sebesar Rp73,25 miliar.

Welly masih optimistis batu bara masih diperlukan sebagai salah satu sumber energi baik di Indonesia maupun luar negeri. Khusus Indonesia, masih akan membutuhkan batu bara hingga 15-20 tahun ke depan. Karena, batu bara merupakan sumber energi termurah hingga saat ini.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *