loading…
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan memberikan, perhatian serius terhadap komoditas kemenyan yang menurutnya sebagai komoditas sering luput dari perhatian. Foto/Dok
“Selama ini, fokus kita tertuju pada nikel dan timah, tetapi ada satu komoditas yang sering luput dari perhatian, padahal nilainya besar dan dampaknya nyata bagi masyarakat: kemenyan,” ungkap Luhut seperti dikutip dari media sosial resmi miliknya.
Dari data yang diterima, Luhut menyebutkan, kemenyan alami dari Sumatera Utara termasuk yang terbaik di dunia dan sudah di ekspor ke banyak negara Asia dan Eropa. Resin dari pohon Styrax Benzoin ini dibutuhkan di industri parfum, aromaterapi, makanan, hingga farmasi.
Baca Juga: Hilirisasi Industri dan Kepentingan Ekonomi
“Namun ironisnya, harga di tingkat petani masih terlalu rendah. Padahal, ekspor kemenyan kita pada 2024 mencapai 43 ribu ton dengan nilai lebih dari USD 52 juta. Sekitar 30 persen masyarakat di Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan bergantung hidup dari komoditas ini,” tulis Luhut.