Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Nilai Tukar Rupiah Versus Dolar AS Masih Terseok-seok, Hari Ini Ambruk ke Rp16.201/USD



loading…

Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah 68 poin atau 0,42% ke level Rp16.201 per dolar AS setelah sebelumnya terapresiasi. Foto/Dok

JAKARTANilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah 68 poin atau 0,42% ke level Rp16.201 per dolar AS setelah sebelumnya terapresiasi. Hal ini juga sejalan dengan sentimen global dan domestik.

Pelemahan kurs rupiah juga terlihat pada data JISDOR BI, dimana hari ini jatuh ke posisi Rp16.201 per USD. Sebelumnya rupiah masih tak berdaya di level Rp16.169/USD.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah ini juga disebabkan oleh sentimen eksternal yaitu data lowongan kerja AS yang lebih kuat dari perkiraan menunjukkan kekuatan berkelanjutan di pasar tenaga kerja.

“Pembacaan tersebut muncul beberapa hari sebelum data utama penggajian nonpertanian untuk bulan Desember, yang akan memberikan isyarat yang lebih pasti di pasar tenaga kerja minggu ini,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Rabu (8/1/2025).

Data indeks manajer pembelian yang kuat untuk bulan Desember juga memicu kekhawatiran atas inflasi AS yang kuat. Inflasi yang kuat dan kekuatan di pasar tenaga kerja diperkirakan akan memberi Federal Reserve lebih sedikit dorongan untuk memangkas suku bunga, dengan bank telah memperingatkan hal itu selama pertemuannya di bulan Desember. Komentar hawkish dari pejabat Fed menegaskan kembali gagasan ini di awal minggu.

China juga akan merilis angka inflasi untuk Desember pada hari Kamis, memberikan isyarat ekonomi lainnya bagi negara tersebut karena Beijing berjuang untuk menopang pertumbuhan. Pemerintah diharapkan untuk meningkatkan pengeluaran fiskal tahun ini untuk mendukung perekonomian, terutama dalam menghadapi hambatan terkait perdagangan dari pemerintahan Trump.

Selain itu, Pejabat China mengecam keputusan pemerintah AS awal minggu ini untuk menambahkan raksasa teknologi Tencent Holdings Ltd (HK:0700) dan pembuat baterai Tesla Inc Contemporary Amperex Technology ke dalam daftar hitam perusahaan yang memiliki hubungan dengan militer AS.

Langkah tersebut akan semakin memperburuk hubungan antara ekonomi terbesar di dunia tersebut, dan terjadi saat Trump yang baru bersiap untuk mengenakan tarif perdagangan yang tinggi pada negara tersebut. Trump telah membantah laporan awal minggu ini bahwa pemerintahannya akan mengenakan tarif yang tidak terlalu ketat seperti yang diisyaratkan sebelumnya.

Dari sentimen domestik, Bank Indonesia (BI) mancatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2024 sebesar USD155,7 miliar. Angka ini meningkat dibandingkan pada akhir November 2024 sebesar USD150,2 miliar.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *