MotoGP Mandalika 2024 Digelar September, Efek Ekonominya Bisa Capai Rp4 Triliun



loading…

MotoGP Mandalika 2024 diharapkan bisa menciptakan perputaran ekonomi di seluruh Indonesia sebesar Rp4 triliun. Selain itu juga bisa memberikan dampak hampir Rp600 miliar di daerah. Foto/Dok

JAKARTA – Pertamina Grand Prix of Indonesian – MotoGP 2024 akan digelar di Sirkuit Mandalika , Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada September mendatang. Dalam pelaksanaannya, ditargetkan mampu memberikan dampak ekonomi yang besar bagi Indonesia.

Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Ari Respati mengungkapkan, MotoGP Mandalika 2024 diharapkan bisa menciptakan perputaran ekonomi di seluruh Indonesia sebesar Rp4 triliun. Selain itu juga bisa memberikan dampak hampir Rp600 miliar di daerah.

Hal ini pun diamini oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir yang mana dikatakan bahwa Mandalika saat ini memang telah dibanjiri turis baik lokal maupun mancanegara. Menurutnya, kehadiran event di sirkuit Mandalika memberikan efek yang positif bagi perekonomian.

“Tapi memang kalau melihat Mandalika sekarang sudah mulai dibanjiri turis. Jadi penerbangan dari luar negeri cukup banyak dan restoran di sekitar Mandalika sudah banyak turis. Inilah yang selalu diimpikan Presiden kita, bagaimana ada destinasi wisata baru selain Bali,” kata Erick pada Jumat (21/6/2024).

Lebih lanjut disampaikan Erick, dengan tambahan destinasi wisata Mandalika, dapat menambah jumlah wisatawan yang berekreasi di Indonesia. Ia menilai bahwa Indonesia harus bisa bersaing dengan negara-negara tetangga dalam sektor pariwisata.

“Kalau kita misal hari ini punya Bali 11 juta (wisatawan), kita harapkan dengan tambahan Mandalika, Labuan Bajo, kalau Thailand dan Malaysia bisa 30 juta, masa Indonesia cuma segini segini aja. Makanya BUMN hadir sebagai agen perubahan,” ujarnya.

“Hal ini yang kita tunjukan bahwa value dari kehadiran BUMN ini tidak serta-merta melakukan sebuah kegiatan ekonomi, di mana kita kasih deviden hampir Rp85 triliun, tapi kita juga agen perubahan. Bagaimana sebuah pertumbuhan terjadi di daerah yang kita bangun,” pungkasnya.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *