Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Meski Ekonomi Lesu, Rupiah Semringah ke Rp16.761 Tersengat Tarif Trump



loading…

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan Selasa (29/4/2025). FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan Selasa (29/4/2025), didorong oleh sentimen positif dari pernyataan Presiden AS Donald Trump terkait kebijakan tarif otomotif. Rupiah tercatat menguat 94 poin atau sebesar 0,56 persen ke level Rp16.761 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pernyataan Trump yang melunakkan dampak tarif otomotif memberikan angin segar bagi pasar keuangan, termasuk nilai tukar rupiah.

“Pemerintahan Presiden Donald Trump pada hari Selasa mengatakan Washington akan melunakkan dampak tarif otomotifnya dengan mengurangi beberapa bea yang dikenakan pada suku cadang asing di mobil yang diproduksi di dalam negeri,” ujar Ibrahim dalam analisisnya, Selasa (29/4).

Dia menambahkan, laporan Wall Street Journal menyebutkan bahwa kebijakan tersebut berarti produsen mobil yang membayar tarif otomotif Trump akan dibebaskan dari bea tambahan, termasuk pada komponen seperti baja dan aluminium.

Dari sisi geopolitik, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan bahwa semua lini pemerintahan AS tengah berhubungan dengan China, meskipun Beijing sebelumnya membantah adanya pembicaraan. Sementara itu, otoritas China menyerukan kesiapan menghadapi skenario terburuk tanpa mengumumkan langkah konkret tambahan.

Sentimen dari China diperkirakan akan mendapat konfirmasi lebih lanjut dari rilis data aktivitas manufaktur resmi dan Caixin pada Rabu (30/4), yang akan memberikan gambaran awal dampak kebijakan tarif terhadap sektor industri negara tersebut.

Dari dalam negeri, penguatan rupiah terjadi di tengah kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025. Realisasi belanja negara hingga Maret 2025 hanya tumbuh 1,37 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp620,3 triliun.

Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan belanja pemerintah pusat sebesar 3,37 persen yoy menjadi Rp413,2 triliun, termasuk belanja kementerian/lembaga (K/L) yang menyusut 11,75 persen yoy menjadi Rp217,1 triliun.

“Lambatnya realisasi belanja pemerintah menjadi tantangan tersendiri bagi ekonomi domestik. Namun, untuk pasar valuta asing, sentimen eksternal saat ini menjadi faktor dominan,” jelas Ibrahim.

Dengan realisasi fiskal yang belum optimal dan berbagai tekanan ekonomi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 diperkirakan hanya berada di kisaran 4,5 persen hingga 4,75 persen lebih rendah dibandingkan kuartal IV-2024 yang mencapai 5,02 persen. Sebelumnya, proyeksi awal berada pada kisaran 4,5 persen hingga 5,0 persen.

Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi bahwa mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup menguat dalam rentang Rp16.700 – Rp16.770 per dolar AS.

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *