Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Menteri Afrika Selatan Serukan Setop Ekspor Mineral ke AS



loading…

Menteri Sumber Daya Mineral dan Minyak Bumi Afrika Selatan, Gwede Mantashe meminta negara-negara Afrika untuk menahan ekspor mineral ke AS. Foto/Dok RT

JAKARTA – Menteri Sumber Daya Mineral dan Minyak Bumi Afrika Selatan , Gwede Mantashe meminta negara-negara Afrika untuk menahan ekspor mineral ke AS . Pernyataan ini disampaikan setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana memangkas bantuan ke Afrika Selatan terkait kebijakan pengambilalihan tanah.

Berbicara di konferensi Investing in African Mining Indaba di Cape Town, Mantashe menyatakan, bahwa negara-negara Afrika seharusnya tidak takut dengan ancaman AS.

“Mari kita tahan mineral ke AS,” kata menteri itu.

“Jika mereka tidak memberi kita uang, jangan beri mereka mineral … Kita bukan pengemis, mari kita gunakan karunia itu untuk keuntungan kita… Jika sebagai benua kita (lumpuh) karena ketakutan, kita akan runtuh, tetapi dengan mineral di depan pintu kita,” bebernya.

Seruan itu menyusul pengumuman Trump bahwa AS akan menghentikan semua bantuan di masa depan ke Afrika Selatan, dengan alasan kekhawatiran atas pengambilalihan tanah tanpa kompensasi. Pada akhir pekan kemarin, presiden AS mengungkap dugaan perlakuan buruk terhadap “kelas orang tertentu” di Afrika Selatan sebagai “situasi buruk yang tidak ingin disebutkan oleh media kiri radikal.”

Merespons pernyataan Trump itu, Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa membela kebijakan reformasi tanah di negaranya. Ia menyatakan, kebijakan itu adalah “proses hukum yang diamanatkan secara konstitusional” dan menekankan pemerintah “tidak menyita tanah apa pun.”

Sebagai informasi pada bulan lalu, Ramaphosa memberlakukan RUU pengambilalihan menjadi undang-undang, yang mengizinkan pemerintah untuk menyita tanah tanpa kompensasi ketika menganggap tindakan tersebut tidak adil.

Undang-undang baru ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan rasial dalam kepemilikan tanah, masalah lama dalam ekonomi paling maju di Afrika sejak Apartheid berakhir di tahun 1994.

Sementara itu Mantashe menyatakan, bahwa Afrika adalah wilayah pertambangan terkaya secara global, memegang setidaknya 90% kromium dan platinum dunia, 40% emas, dan cadangan kobalt, vanadium, mangan, dan uranium terbesar.

Menurut statistik pemerintah AS, Washington menyisihkan hampir USD440 juta bantuan ke Afrika Selatan pada tahun 2023.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *