Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Menko AHY Himbau Pemudik Jangan Berlama-lama di Rest Area



loading…

Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta para pemudik untuk tidak berlama-lama beristirahat di rest area saat melaksanakan mudik Lebaran 2025. Foto/Dok

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta para pemudik untuk tidak berlama-lama beristirahat di rest area saat melaksanakan mudik Lebaran 2025 .

Bila pemudik yang berlama-lama menghabiskan waktu beristirahat, maka hanya akan menciptakan penumpukan di rest area. Kondisi ini berpotensi mengganggu lalu lintas di ruas tol yang menjadi jalur utama. AHY mengingatkan, setiap rest area punya batas kapasitas, tergantung jenis atau tipe yang didasarkan pada luas area dan fasilitas.

“Kami menghimbau jangan terlalu lama, karena kapasitas rest area juga ada batasnya. Kalau numpuk di rest area tertentu, maka bisa saja mengganggu lajur-lajur utama yang bisa menghambat perjalanan pada akhirnya begitu,” ujar AHY saat ditemui di Jasamarga Tollroad Command Center, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (28/3/2025).

Saat ini PT Jasa Marga (Persero) Tbk, menggunakan Rest Area Monitoring System atau sistem pengawasan rest area. Sistem tersebut menggunakan teknologi CCTV dan sensor untuk memantau jumlah dan jenis kendaraan yang masuk dan keluar rest area.

Sistem juga dapat menghitung ketersediaan lahan parkir, sehingga kapasitasnya bakal diketahui secara akurat sebelum terjadinya overcapacity.

“Tetapi dengan tools yang kita miliki, tadi kita diperlihatkan juga ada yang namanya Rest Area Monitoring System, bisa terdeteksi berapa kapasitasnya, dan kalau dari kamera terlihat sudah mendekati kapasitas maksimal sebelum terjadi overcapacity, diatur,” paparnya.

Dari alat itu, petugas di rest area bakal menghimbau kepada pemudik yang berlama-lama beristirahat atau melewati batas waktu yang ditentukan, untuk melanjutkan perjalanan sehingga tidak mengganggu penumpang maupun pengendaraan berikutnya.

“Ada pos-pos yang mengendalikan dan diminta untuk yang sudah cukup lama beristirahat bisa melanjutkan perjalanannya agar tidak mengganggu penumpang ataupun pengendaraan berikutnya. Dan berbagai hal lain yang kita harapkan, sekali lagi kita kawal,” ucap AHY.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *