Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Menhub Wanti-wanti Konflik India-Pakistan Bikin Ongkos Penerbangan Mahal



loading…

Menhub Dudy Purwagandhi mengatakan, konflik yang tengah terjadi antara India dan Pakistan berdampak pada biaya penerbangan yang menjadi lebih mahal. Foto/Dok

JAKARTA – Menteri Perhubungan ( Menhub ) Dudy Purwagandhi mengatakan, konflik India dan Pakistan bakal berdampak pada biaya penerbangan yang menjadi lebih mahal.Menurutnya, hal ini dipengaruhi oleh perubahan rute yang dilakukan beberapa maskapai untuk menghindari wilayah udara kedua negara yang tengah berkonflik.

Perubahan rute inilah yang membuat konsumsi bahan bakar maskapai meningkat, dan akhirnya ongkos penerbangan pun naik.”Kalau jalur penerbangan umum memang lewat udara India-Pakistan. Karena konflik, akhirnya mereka lewat selatan. Konsekuensinya ada di avtur karena mereka memutar,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Baca Juga: India-Pakistan Saling Serang, Bahlil Cemas Ekspor Indonesia Bakal Terdampak

Pada kesempatan itu, Menhub menerangkan, bahwa penerbangan dari wilayah Timur ke Barat memang lebih cepat jika melewati wilayah udara India dan Pakistan. Namun dikarenakan konflik, banyak maskapai memilih rute selatan, melewati wilayah udara Maladewa.

Konsekuensi dari perubahan rute perjalanan ini adalah waktu tempuh yang lebih lama sekitar 1 jam. Sehingga, konsumsi avtur menjadi lebih banyak karena harus memutar rute perjalanan melewati Samudera Hindia, Laut Arab, baru sampai ke negara-negara di Timur Tengah hingga Barat.

“Itu sekitar bertambah 1 jam. Ini berdampak pada peningkatan konsumsi avtur. Kalau berdampak, biasanya mereka akan bebankan kepada penumpang,” lanjutnya.

Baca Juga: Perbandingan Ekonomi India dengan Pakistan: Bak Langit dan Bumi

Namun demikian, Menhub Dudy menilai konflik India – Pakistan tidak berdampak signifikan terhadap harga suku cadang (spare part) pesawat yang juga menjadi beban bagi maskapai. “Memang konsekuensinya bukan di spare part, tapi lebih kepada avtur. Karena ada penambahan jam terbang akibat mereka memutar rute,” pungkasnya.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *