Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Mengulik di Balik Ancaman Trump Tarif 100%, Mata Uang BRICS, dan Dedolarisasi



loading…

Kesekian kalinya Presiden AS Donald Trump mengancam tarif impor tinggi kepada negara-negara yang berpikir bisa bermain dengan dolar AS, -mata uang cadangan dunia-. Foto/Dok

JAKARTA – Kesekian kalinya Presiden AS Donald Trump mengancam tarif impor tinggi kepada negara-negara yang berpikir bisa bermain dengan dolar AS -mata uang cadangan dunia-. Hal ini merespons soal prospek BRICS yang bakal membuat mata uang sendiri dan menantang dominasi Barat.

Ditekankan juga oleh Trump bahwa ‘BRICS sudah mati’ sejak dia pertama kali melontarkan ancaman tarif kepada kelompok negara-negara berkembang utama itu pada awal tahun ini.

“Jika mereka ingin bermain dengan dolar, mereka akan terkena tarif 100%,” katanya, menjelang pertemuannya dengan Narendra Modi, perdana menteri India, anggota pendiri BRICS.

Trump sebelumnya mengancam bakal menerapkan tarif 100% pada kelompok BRICS. Tahun lalu, dia juga mengingatkan negara-negara bakal dijatuhi dengan tarif 100% jika mereka mendukung “mata uang lain untuk menggantikan dolar AS yang perkasa.”

Kemudian Trump mengulangi ancaman itu pada bulan Januari, segera setelah dirinya menjabat sebagai Presiden AS untuk kedua kalinya. Ancaman Trump menjadi sorotan buat semua negara, tidak terkecuali bagi BRICS.

Negara-negara BRICS saat ini mengaku tidak mempunyai rencana untuk membangun mata uang bersama. Pada bulan Januari, Rusia mengatakan bahwa pembicaraan tentang mata uang bersama “belum terjadi dan tidak berlangsung saat ini.”

Sebaliknya, juru bicara Dmitry Peskov mengatakan, bahwa negara-negara BRICS fokus pada investasi bersama. BRICS sepertinya berjalan mundur dalam pembuatan mata uang bersama, seperti ditekankan oleh Brasil yang saat ini memegang presiden BRICS.

Dilaporkan oleh Reuters pada tengah pekan kemarin, Brasil mengungkap tidak akan mendorong mata uang bersama, mengutip pejabat pemerintah yang tidak ingin disebutkan namanya.

Namun BRICS disebutkan sebaliknya, akan mencoba mengurangi ketergantungan anggota pada dolar AS dengan membuat pembayaran internasional dalam mata uang lain lebih mudah.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *