Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Mendag Angkat Bicara Soal Kabar MinyaKita Dioplos dan Dikemas Ulang



loading…

Kementerian Perdagangan (Kemendag) angkat bicara soal kabar minyakita dioplos dan dikemas ulang. FOTO/dok.SINDOnews

JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso membantah kabar bahwa minyak goreng kemasan milik pemerintah alias Minyakita dioplos oknum tertentu kemudian diperdagangkan di pasaran.

Kabarnya, praktik kemasan ulang Minyakita dijual lebih tinggi atau mahal dari harga eceran tertinggi (HET) Rp15.700/liter. Namun begitu, Budi menyebut, seluruh pedagang mulai tertib menjual Minyakita, tanpa dioplos dan dikemas ulang.

“Enggak, enggak. Ya itu, tapi enggak, enggak. Sudah, sudah, semua sudah tertib,” ujar Budi saat ditemui di gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, ditulis Jumat (21/2/2025).

Dia memastikan, harga jual Minyakita di daerah mulai turun. Hal ini berdasarkan pantauan Kementerian Perdagangan melalui Sistem Pelaporan dan Pemantauan Kinerja Perdagangan (SP2KP).

Semua sudah kita tertib. (Ada pengawasan?) Kan kita ada SP2KP ya, nah SP2KP itu setiap hari dimonitor oleh dinas sehingga kalau jadi titik mana yang mahal itu kita tahu,” paparnya.

Kemendag intens berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memantau harga Minyakita di pasaran. Ketika ada lonjakan harga, maka akan segera diintervensi melalaui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pangan, yakni Perum Bulog dan ID FOOD.

“Ya ketika ada titik mahal daerah mana kita pasti komunikasi dengan daerah, terus dicek pasokannya seperti apa, kalau misalnya kurang ya kita hubungi produsen, distributor gitu,” lanjutnya.

“Makanya kita itu minta tolong, istilahnya apa ya, Bulog sama ID FOOD ya, bekerjasama dengan produsen supaya pasokannya lebih banyak. Karena kalau Bulog, ID FOOD itu kan daerah-daerah timur banyak disitu kok,” ucap Budi.

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *