loading…
Rusia bakal mengembangkan kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) bersama dengan negara BRICS serta anggota lainnya dalam upaya menantang dominasi AS. Foto/Dok
“Saya yakin bahwa aliansi internasional di bidang AI negara-negara BRICS dan negara-negara lain yang tertarik akan memberikan dorongan yang signifikan untuk kerja sama semacam itu,” kata Putin dalam konferensi AI di Moskow.
“Kami akan meluncurkan aliansi tersebut,” katanya.
Pemberi pinjaman terbesar Rusia, Sberbank mengatakan bahwa Jaringan Aliansi AI baru akan mencakup asosiasi AI nasional dari China, yang dianggap sebagai salah satu dari dua kekuatan AI teratas dunia, bersama dengan Rusia, India, Brasil dan Afrika Selatan, dalam kemitraan.
Menurut Putin bahwa, Rusia harus berpartisipasi secara setara dalam perlombaan global untuk menciptakan kecerdasan buatan yang kuat. “Solusi canggih sedang dikerjakan oleh para ilmuwan Rusia,” ungkap Putin.
“Kami mengundang para ilmuwan dari seluruh dunia untuk bergabung dalam kolaborasi ini,” tambahnya.
Namun di tengah ambisi Rusia bersama BRICS menguasai AI, diketahui sanksi Barat telah membatasi akses Moskow terhadap teknologi yang dibutuhkan untuk empertahankan perangnya melawan Ukraina. Akibat sanksi Barat membuat produsen microchip utama dunia menghentikan ekspor ke Rusia, sehingga berpotensi membatasi rencana penguasaan AI.
Sementara itu Sberbank (SBER. MM) yang mempelopori pengembangan AI di Rusia, mengakui pada tahun 2023 bahwa unit pemrosesan grafis (GPU), microchip yang mendukung pengembangan AI, adalah perangkat keras tersulit untuk didapatkan oleh Rusia.
Tetapi Sberbank mengatakan asosiasi AI nasional dari anggota BRICS seperti Brasil, China, India dan Afrika Selatan, tetapi juga dari Serbia, Indonesia dan negara-negara non-BRICS lainnya, telah bergabung dengan Jaringan Aliansi AI.